search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sekutu Putin Ungkap Hal Yang Paling Ditakuti Negara Barat
Senin, 26 Desember 2022, 11:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Sekutu Putin Ungkap Hal Yang Paling Ditakuti Negara Barat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sekutu utama Presiden Vladimir Putin menyatakan persenjataan nuklir Rusia dan aturan yang ditetapkan Moskow untuk penggunaannya adalah satu-satunya faktor yang mencegah Barat memulai perang melawan Negeri Beruang Merah.

Mantan Presiden Dmitry Medvedev yang sekarang menjabat wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, juga mengatakan Moskow akan melanjutkan perangnya di Ukraina sampai "rezim menjijikkan, hampir fasis" di Kyiv disingkirkan dan negara itu telah didemiliterisasi total.

Pernyataan kerasnya sedikit berbeda dengan apa yang diungkapkan Putin di mana dia mengatakan Rusia siap untuk bernegosiasi dengan semua pihak yang terlibat dalam perang. Hanya saja, Putin menilai Kyiv dan pendukung Baratnya telah menolak untuk terlibat dalam pembicaraan.

Medvedev, yang pernah menyebut dirinya sebagai modernisasi liberal sebagai presiden dari 2008 hingga 2012, adalah salah satu pendukung perang yang paling ekstrem. Dia secara teratur mencela Barat, yang dia tuduh ingin memecah belah Rusia untuk menguntungkan Ukraina.

"Apakah Barat siap melancarkan perang besar-besaran melawan kami, termasuk perang nuklir, di tangan Kyiv?" tulisnya dalam artikel 4.500 kata untuk surat kabar Rossiiskaya Gazeta.

"Satu-satunya hal yang menghentikan musuh kita hari ini adalah pemahaman bahwa Rusia akan dipandu oleh dasar-dasar kebijakan negara ... tentang pencegahan nuklir. Dan jika muncul ancaman nyata, itu akan menindak mereka," katanya, dilansir Reuters, Senin (26/12/2022).

Putin dan pejabat senior lainnya telah berulang kali mengatakan bahwa kebijakan Rusia tentang senjata nuklir menyatakan bahwa senjata nuklir dapat digunakan jika ada ancaman terhadap integritas teritorial.

Adapun, Rusia memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia, dengan hampir 6.000 hulu ledak.

Awal bulan ini, Putin mengatakan risiko perang nuklir meningkat, tetapi bersikeras bahwa Rusia tidak "gila" dan melihat persenjataan nuklirnya sendiri sebagai pencegah pertahanan murni.

"Dunia Barat sedang menyeimbangkan antara keinginan membara untuk mempermalukan, menyinggung, memotong-motong, dan menghancurkan Rusia sebanyak mungkin, di satu sisi, dan keinginan untuk menghindari kiamat nuklir, di sisi lain," kata Medvedev.

Dia pun kembali memberi ancaman jika Rusia tidak mendapatkan jaminan keamanan yang dimintanya.

"Dunia akan terus terhuyung-huyung di ambang Perang Dunia Ketiga dan bencana nuklir. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencegahnya".

Medvedev juga mengatakan Rusia bisa melupakan hubungan normal dengan Barat selama bertahun-tahun atau mungkin beberapa dekade mendatang dan akan fokus pada hubungan dengan seluruh dunia.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami