search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Abad ke-4, Imlek dan Agama Khonghucu Sudah Masuk ke Bali
Minggu, 22 Januari 2023, 11:56 WITA Follow
image

beritabali.com/file/Abad ke-4, Imlek dan Agama Khonghucu Sudah Masuk ke Bali

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hari raya Imlek dan Agama Khonghucu sudah masuk berabad abad lalu di Bali. Selama berabad abad Agama Khonghucu sudah berakulturasi dengan adat budaya serta kepercayaan setempat warga pulau Bali.

Berdasarkan catatan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Propinsi Bali, Agama Khonghucu sudah masuk ke Bali sejak tahun 400 Masehi atau abad ke empat. 

"Waktu itu, raja penguasa Bali sudah melakukan kontak atau hubungan dengan kerajaan di Tiongkok (China) baik dalam konteks perdagangan hingga soal keagamaan," jelas Adinata, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Propinsi Bali, di Denpasar, (2/2/2019).

Jejak Agama Khonghucu masuk ke Bali bisa dilihat dari peninggalan bangunan Khongcu atau Klenteng sebagai tembat ibadah umat Agama Khonghucu. Klenteng-klenteng ini tersebar di berbagai wilayah Bali mulai Bali utara atau di kabupaten Buleleng hingga di Bali selatan seperti di kabupaten Badung, Gianyar, dan lokasi lainnya.

"Sejak Agama Khonghucu masuk Bali, sejak itu pula perayaan tahun baru Imlek dirayakan penganut Agama Khonghucu di pulau Bali. Namun pada era pemerintahaan orde baru, keberadaan Agama Khonghucu sempat dibatasi dan baru dipulihkan hak hak sipilnya di era pemerintahan Presiden Gus Dur," imbuhnya.

Salah satu Klenteng, Khongcu, atau tempat ibadah bagi umat Agama Khonghucu yang masih eksis hingga saat ini antara lain berlokasi di jalan Bisma Denpasar. Bangunan Klenteng ini terletak di antara pemukiman penduduk yang padat di jantung kota Denpasar.

Klenteng atau Khongcu Bio ini dibangun pada tahun 1975 dan diresmikan pada 9 Oktober 1977. Klenteng ini menjadi klenteng tertua yang dibangun di wilayah kotamadya Denpasar.

Baca juga:
Sejarah Air Mualaf di Lombok Barat, dari Pura untuk Masjid
 

"Tempat ibadah ini baru bisa dibangun tahun 1975 karena sebelumnya di era awal orde baru, semua kegiatan terkait Agama Khonghucu dibatasi oleh pemerintah berkuasa waktu itu. Karena tidak ada tempat ibadah, praktis semua kegiatan umat Agama Khonghucu hanya dilakukan di rumah-rumah. Karena tidak memiliki tempat ibadah resmi, kegiatan belajar Agama Khonghucu juga dilakukan dari rumah ke rumah selama puluhan tahun," jelas Adinata.

Kini eksistensi umat Agama Khonghucu di Bali dan juga Indonesia sudah diakui kembali secara resmi oleh pemerintah mulai era Presiden Abdurahman Wahid atau Gusdur. Umat Agama Khonghucu kini sudah bisa melakukan ibadah rutin di Klenteng atau Khongcu termasuk belajar agama di dalam klenteng.

Perayaan tahun baru Imlek yang sebelumnya dibatasi atau dilarang di era pemerintahan orde baru kini juga mulai rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

Editor: Juniar

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami