Sepuluh Penyebab Lemak Jadi Menumpuk di Perut
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Menumpuknya lemak di sekitar perut tidak hanya berpengaruh pada penampilan, tetapi juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius. Ada beberapa penyebab munculnya lemak di perut yang kerap tidak disadari.
Memiliki terlalu banyak lemak di sekitar perut dapat meningkatkan risiko penyakit kronis. Sebut saja penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2, asma, demensia, hingga kanker.
Penyebab lemak di perut
Untuk mencegah penyakit-penyakit kronis di atas, Anda dapat menghindari penyebab perut buncit akibat penumpukan lemak berikut ini.
1. Pola makan tidak sehat
Makanan dan minuman manis diketahui dapat menyebabkan kenaikan berat badan, memperlambat proses metabolisme, dan mengurangi kemampuan tubuh dalam membakar lemak. Alhasil, lemak bisa menumpuk di sekitar perut.
Selain itu, diet tinggi karbohidrat dan rendah protein juga dapat memengaruhi berat badan. Protein membantu seseorang merasa kenyang lebih lama. Orang-orang yang tidak memasukkan protein dalam pola makan hariannya akan cenderung lebih banyak mencari camilan.
Tak hanya itu, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang penuh dengan kandungan lemak trans juga berkontribusi pada kelebihan berat badan. Lemak trans dapat menyebabkan peradangan dan obesitas. American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk mengganti lemak trans dengan lemak tak jenuh.
2. Terlalu banyak konsumsi alkohol
Penyebab lemak di perut lainnya adalah terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
Menurut sebuah penelitian pada 2015, konsumsi minuman beralkohol dalam jumlah tinggi dapat berpengaruh terhadap obesitas. Pria jadi lebih mudah membuncit. Sedangkan pada wanita hasilnya tidak cukup konsisten.
3. Malas gerak
Kurang berolahraga dan minim aktivitas fisik atau kebiasaan malas gerak menjadi salah satu penyebab perut buncit dan kenaikan berat badan. Gaya hidup kurang aktif bergerak membuat seseorang lebih sulit membuang lemak berlebih, terutama di sekitar perut.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membakar lemak perut. Selain pola makan yang tepat, Anda juga bisa melakukan olahraga dengan gerakan terpusat ke bagian perut.
4. Genetik
Lemak di perut biasanya dibarengi dengan kondisi tubuh jadi gemuk. Selain karena gaya hidup, faktor genetik juga dinilai sangat berpengaruh.
Ada beberapa bukti penelitian mencatat bahwa gen seseorang cukup berperan dalam menentukan apakah mereka akan bertubuh gemuk atau kurus. Para ilmuwan mengungkapkan, genetik sangat menentukan terkait perilaku, metabolisme, dan risiko seseorang terkait penyakit kronis.
5. Stres
Stres juga bisa jadi salah satu penyebab lemak menumpuk di perut. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol sehingga memengaruhi proses metabolisme.
Ketika kortisol itu lepas, kalori di dalamnya jadi meningkat namun tetap berada di sekitar perut dan area tubuh lain. Selain itu, biasanya seseorang yang sedang stres atau dilanda kecemasan akan melampiaskan kegelisahan mereka dengan mencari makanan supaya lebih tenang.
6. Merokok
Meski belum terlalu spesifik, para peneliti menilai bahwa rokok termasuk faktor yang berisiko menyebabkan penumpukan lemak perut.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Plos One menunjukkan bahwa perokok memiliki lebih banyak lemak perut bersifat visceral atau jenis lemak yang tersembunyi di rongga perut. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat mendorong lemak menuju bagian pusat sehingga membuat lemak menumpuk di perut.
7. Kurang tidur
Sering begadang sampai kurang tidur cukup berdampak pada perut buncit. Penyebab lemak di perut ini telah terbukti oleh hasil penelitian.
Durasi tidur terlalu pendek dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan yang mungkin berperan dalam pembentukan lemak perut.
Kurang tidur juga berpotensi menyebabkan perilaku makan kurang sehat, sehingga meningkatkan hasrat emosional untuk makan lebih banyak.
8. Makan malam terlalu larut
Kebiasaan makan malam terlalu larut juga bisa memicu penumpukan lemak di perut. Makan dalam porsi banyak jelang waktu tidur bisa memengaruhi kerja metabolisme jadi tidak maksimal.
Alih-alih tidur membakar kalori, yang terjadi justru menimbun lemak perut. Untuk itu, Anda disarankan memberi jeda antara waktu makan dan waktu tidur setidaknya selama 2-3 jam.
9. Sering tidur
Terlalu banyak tidur rupanya juga bisa meningkatkan risiko penambahan berat badan. Penelitian menemukan, orang yang tidur lebih dari 8 jam memiliki lemak perut yang banyak hingga berisiko terhadap sejumlah penyakit kronis.
10. Mengunyah makanan dengan cepat
Penyebab lemak di perut selanjutnya adalah mengunyah makanan terlalu cepat. Hal ini membuat seseorang bisa dengan mudah mengalami penambahan berat badan.
Kebiasaan mengunyah dengan cepat membuat makanan menjadi kurang halus saat masuk ke lambung. Hal itu membuat lambung harus bekerja ekstra dalam memecah makanan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net