search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
8 Tips Olahraga Aman Untuk Dilakukan Saat Puasa Ramadan
Selasa, 28 Maret 2023, 10:25 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/8 Tips Olahraga Aman Untuk Dilakukan Saat Puasa Ramadan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tak jarang orang yang memanfaatkan momen Ramadan untuk melakukan diet dan membentuk tubuh ideal, salah satunya dengan berolahraga. Bagaimana tips aman untuk berolahraga saat puasa?

Jika Anda ingin mengunjungi gym saat puasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan disesuaikan. Hal ini lantaran kondisi tubuh yang lapar, haus, dan tidak bertenaga tentu bisa membuat olahraga tidak optimal.

Melansir Women's Health, berikut sejumlah tips olahraga aman untuk mendapat hasil yang optimal dan tidak mengganggu ibadah puasa.

1. Pilih waktu yang tepat

Berolahraga saat berpuasa tentu bukanlah hal yang mudah, terutama jika ditambah dengan stres harian dan cuaca yang panas. Maka dari itu, menemukan waktu terbaik untuk berolahraga saat puasa akan menjadi kunci utama untuk menjaga rutinitas olahraga tetap aman dan berkelanjutan.

Sejumlah ahli menyarankan untuk berolahraga sebelum berbuka puasa. Di waktu ini, Anda bisa mengisi energi yang habis setelah berpuasa dan berolahraga sehingga meminimalisir dehidrasi.

"Berolahraga tepat sebelum berbuka puasa atau di antara waktu berbuka puasa dan sahur sebelum memulai puasa berikutnya adalah waktu yang tepat karena Anda bisa makan dan minum setelah berolahraga untuk mengisi kembali energi yang hilang," ucap dokter umum Sayyada Mawji.

2. Sesuaikan intensitas

Satu hal yang penting untuk dicatat adalah selama berpuasa, kondisi tubuh yang fit tidak sama dengan kondisi tubuh fit saat sedang tidak berpuasa. Oleh sebab itu, ada baiknya kurangi intensitas untuk berolahraga selama berpuasa.

"Usahakan untuk mempertahankan tingkat kebugaran daripada memulai olahraga yang baru atau intens. Ini mungkin berarti Anda harus menyesuaikan pola olahraga yang biasa Anda lakukan untuk mengurangi durasi dan intensitas olahraga," kata Mawji.

3. Banyak minum air saat sahur dan berbuka

Kekurangan asupan air akan membuat olahraga terasa lebih sulit dan membuat lebih cepat lelah. Maka itu, Anda disarankan untuk tetap terhidrasi dengan baik di antara waktu berbuka dan sahur.

"Jaga diri Anda tetap terhidrasi dengan baik di antara waktu berbuka dan sahur, bawalah botol air dan minumlah secara teratur selama waktu tersebut. Hal ini akan memastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum memulai puasa berikutnya," ucap Mawji.

4. Waspadai tanda-tanda dehidrasi

Jika Anda sudah merasa banyak minum air namun masih mengalami gejala-gejala berikut ini, cobalah untuk mengurangi intensitas olahraga untuk menurunkan detak jantung.

Tanda-tanda tubuh sedang dehidrasi termasuk pusing, kelelahan, kepala berputar, air seni berwarna gelap, merasa sangat haus, mual, hingga kram otot.

5. Fokus pada latihan beban tubuh

Ramadan mungkin menjadi waktu yang tepat untuk memprioritaskan latihan kekuatan beban tubuh daripada latihan kardio karena ini akan membantu memperlambat proses penyusutan otot saat berpuasa.

6. Perhatikan intensitas kardio

Sisi lain dari menghabiskan lebih banyak waktu untuk latihan kekuatan adalah mengurangi jumlah dan intensitas latihan kardio. Pasalnya, melakukan latihan kardio akan terasa sangat sulit karena dapat meningkatkan rasa haus sehingga membuat tubuh dalam kondisi dehidrasi.

Cukup lakukan jogging ringan, jalan kaki ringan, dan olahraga kardio yang tidak membuat Anda kehabisan napas atau kelelahan. Jika Anda berolahraga di luar ruangan, berhati-hatilah dengan suhu udara. Sebaiknya hindari berolahraga di suhu tinggi atau di bawah sinar matahari terlalu lama.

7. Pilihlah makanan berserat tinggi dan kaya protein saat berbuka

Ahli gizi Kawther Hashem mengatakan, menggabungkan makanan berserat tinggi dam sumber protein berkualitas adalah hal yang paling penting selama bulan Ramadhan.

Makanan berserat yang disarankan oleh Hashem termasuk, gandum, sereal, biji-bijian gandum utuh, beras merah, lentil, kentang dengan kulitnya, sayuran dan buah-buahan.

"Kombinasikan makanan ini dengan sumber protein yang baik seperti susu, yoghurt, kacang-kacangan, ikan, atau daging," katanya menyarankan. "Kombinasi ini akan memastikan tingkat glukosa yang stabil dalam darah Anda sehingga Anda tidak akan merasa lapar keesokan harinya."

8. Kurangi konsumsi garam, kafein, dan makanan yang membuat haus

Beberapa makanan secara alami dapat membuat lebih haus. Sayangnya, makanan tersebut adalah makanan yang paling enak dan banyak dimakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti garam dan kafein.

"Garam dapat memberikan efek langsung [pada rasa haus] jika dimakan secara berlebihan. Makan makanan asin, menambahkan banyak garam di meja makan atau saat memasak, dapat menyebabkan rasa haus dan dehidrasi selama berpuasa," kata Hashem.

"Sebaiknya hindari minuman berkafein di bulan Ramadan. Minuman ini bersifat diuretik, sehingga akan membuat tubuh kehilangan air lebih cepat serta mengganggu penyerapan nutrisi, terutama penyerapan zat besi, yang harus dihindari, terutama selama bulan Ramadan."(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami