search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cerita Generasi 'Bokek', Gaji Tipis Tapi Hobi 'Hura-Hura'
Kamis, 20 April 2023, 17:53 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Cerita Generasi 'Bokek', Gaji Tipis Tapi Hobi 'Hura-Hura'

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Generasi Z (Gen Z) atau generasi yang lahir pada tahun 1997 hingga 2001 diketahui baru menginjak dunia profesional. Dengan pengalaman yang belum begitu banyak, pendapatan yang dihasilkan pun belum seberapa.

Namun hasil studi menunjukan bahwa Gen Z di Amerika Serikat (AS) telah menghabiskan porsi besar keuangannya. Terutama untuk jalan-jalan dan berwisata.

"Meskipun mereka masih muda dan berpenghasilan rendah, lebih dari setengah orang dewasa Gen Z Amerika sering bepergian, setelah melakukan tiga atau lebih perjalanan liburan dalam satu tahun terakhir," menurut perusahaan riset data Morning Consult yang dikutip CNBC International, Senin, (17/4/2023).

Dalam laporan riset itu, ada tiga motivasi teratas untuk pelancong Gen Z Amerika. Yakni untuk bersantai, melarikan diri atau "pergi", dan menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.

Data tersebut juga menunjukkan mereka lebih termotivasi untuk melakukan perjalanan untuk petualangan, kesehatan mental, dan pengalaman budaya daripada generasi yang lebih tua. Namun tidak seperti generasi sebelumnya, Gen Z tidak menunggu sampai mereka memiliki pekerjaan bergaji tinggi atau tabungan untuk bepergian.

"Sebaliknya, mereka menemukan cara untuk memasukkannya ke dalam anggaran mereka sekarang," menurut laporan Morning Consult tentang tren perjalanan Gen Z.

"Hanya 11 persen Gen Z yang sering bepergian berasal dari rumah tangga berpenghasilan US$100.000 (Rp1,5 miliar) atau lebih setiap tahun. Sebagian besar (61%) mengatakan mereka berpenghasilan kurang dari US$50.000 (Rp750 juta) per tahun," data menunjukkan.

Selain alasan tersebut, analis perjalanan dan perhotelan di Morning Consult, Lindsey Roeschke, menyebut dorongan perjalanan dikarenakan bepergian lebih umum sekarang. Menurutnya Gen Z secara luas terpapar inspirasi perjalanan melalui media sosial.

"Singkatnya, mereka dibesarkan dalam masyarakat di mana perjalanan lebih diprioritaskan daripada generasi sebelumnya," tulis data itu.

Dengan kemampuan belanja yang rendah, Gen Z pun mempersiapkan perjalanannya dengan mengandalkan teknologi. Dari situ, mereka disebutkan mampu mencari destinasi wisata serta akomodasi serta transportasi dengan potongan harga yang menarik.

"Sekitar 62% Gen Z dewasa mengatakan bahwa mereka menggunakan teknologi untuk membantu mereka menghemat biaya perjalanan," menurut 'Prediksi Perjalanan 2023' dari Booking.com.

Hal ini pun mulai menular kepada anggota keluarga mereka. Tercatat, beberapa juga memelopori perencanaan liburan keluarga.

"Wisatawan dipengaruhi oleh anak-anak mereka," kata Deborah Frank, pemimpin redaksi Majalah Mewah, kepada Virtuoso.

"Saya telah melihat banyak perjalanan ibu-anak, ayah-anak, dan diberi tahu bahwa anak-anak sedang menentukan di mana mereka akan tinggal dan apa yang akan mereka lakukan," tambahnya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami