search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Apakah Penderita GERD Boleh Makan Seblak Cobek yang Viral ?
Senin, 10 Juli 2023, 21:01 WITA Follow
image

beritabali.com/kompas.com/Apakah Penderita GERD Boleh Makan Seblak Cobek yang Viral ?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beberapa waktu lalu viral seblak cobek yang digabungkan Rafael Smash, membuat penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau asam lambung penasaran amankah mengonsumsi camilan tersebut ?

Konsultan Gastroentero Hepatologi Eka Hospital BSD, dr. Dedy Gunawanjati Sudrajat, Sp.PD-KGEH, FINASIM menjelaskan seblak cobek umumnya disajikan dengan rasa pedas. Menariknya rasa pedas ini membuat aliran darah jadi lebih cepat, sehingga racun dalam tubuh bisa dikeluarkan melalui keringat.

GERD adalah masalah kesehatan yang terjadi pada saat asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Ini disebabkan karena sfingter esofagus bagian bawah rileks dan memungkinkan asam lambung naik.

Tapi sayangnya, dr. Dedy tidak merekomendasikan makanan ini untuk penderita GERD karena meningkatkan risiko sensasi terbakar dan memperburuk kondisi asam lambung. Tapi kondisi ini tidak selalu sama untuk setiap penderita GERD.

"Ada beberapa orang mengkonsumsi makanan pedas tanpa efek samping. Hanya mengkonsumsi makanan pedas yang mengandung senyawa capsaicin ini dapat membuat kerongkongan menjadi iritasi sehingga menyebabkan sensasi terbakar dan berpotensi memperburuk gejala asam lambung," ujar dr. Dedy melalui keterangan yang diterima suara.com, Sabtu (8/7/2023).

Ia menambahkan, makan makanan pedas dengan bumbu masakan seperti kunyit dan jahe memiliki efek anti-inflamasi dan berpotensi bermanfaat bagi penderita GERD, jadi tidak semua makanan pedas dibuat dari bumbu yang sama.

"Lebih aman dan menurunkan risiko GERD, dianjurkan untuk menghindari konsumsi makanan pedas yang berlebihan," terangnya.

Berikut ini beberapa alasan penderita GERD tidak disarankan konsumi makanan pedas:

Makanan pedas memiliki kandungan asam yang tinggi, ini dapat memicu naiknya kadar asam lambung yang berdampak dapat memungkinkan merasa sakit perut atau mulas.

Otot pada bagian atas perut biasanya menyimpan isi perut. Makanan pedas ini dapat melemahkan otot perut yang berdampak pada asam lambung dapat naik kembali dari perut ke kerongkongan.

Selain memiliki kandungan asam yang tinggi, makanan pedas umumnya memiliki kandungan lemak yang tinggi. Makanan tinggi lemak ini memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna dalam lambung, sehingga berpotensi meningkatkan kadar asam lambung.

Tapi jika kondisi GERD kambuh karena konsumsi makanan pedas, berikut ini langkah pertolongan pertamanya.

1. Mengkonsumsi Air Jahe

Air jahe memang memiliki banyak khasiat, cara konsumsinya dengan merebus jahe dan mengonsumsi secara perlahan.

Walaupun berkhasiat, diperlukan untuk menjaga kadar konsumsinya, karena terlalu banyak mengkonsumsi jahe justru akan membuat perut menjadi panas. Batasi konsumsinya hanya kurang dari 3 gram per hari.

2. Mengonsumsi Susu Tanpa Lemak

Susu mengandung alkali, susu juga disebut sebagai minuman yang mampu meredakan rasa perut mulas akibat GERD. Namun, susu tidak dapat dikonsumsi semua orang, terutama bagi yang memiliki intoleransi terhadap protein susu. Pilih susu tanpa lemak, karena lemak dapat memicu refluks asam lambung.

3. Tidak Tidur Setelah Makan

Bersantai setelah makan memang hal menyenangkan. Tapi tetaplah duduk beberapa menit setelah makan. Usahakan juga berikan jeda sekitar 2 hingga 3 jam setelah makan sebelum tidur.

Sumber : Suara.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami