search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
NasDem-PKS Jawab Pertanyaan AHY Soal Peluang Jadi Cawapres Anies
Minggu, 16 Juli 2023, 11:33 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/NasDem-PKS Jawab Pertanyaan AHY Soal Peluang Jadi Cawapres Anies

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Partai NasDem dan PKS merespons pernyataan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mempertanyakan apakah ada yang ingin hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) apabila capres KPP Anies Baswedan nantinya memilih dirinya sebagai cawapres.

Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali menegaskan partainya sedari awal telah memberikan mandat kepada Anies untuk memilih sosok pendamping dalam kontestasi politik 2024 mendatang. Ali justru melemparkan pertanyaan berkebalikan kepada Demokrat.

"Wakil presiden yang akan mendampingi Anies itu adalah orang yang bisa membantu pemenangan. Pertanyaannya saya balik, 'kalau bukan AHY, pergi enggak dia?'," kata Ali di SUGBK, Sabtu (15/7) malam.

Ali selanjutnya menjelaskan sejak awal NasDem tidak tertarik membahas soal nama cawapres yang akan mendampingi Anies. NasDem, kata dia, lebih fokus pada kriteria sosok cawapres tersebut.

Kendati demikian, kata Ali, jika ada pertanyaan apakah AHY memiliki peluang mendampingi Anies, maka jawabannya sangat besar. Di sisi lain, Ali menyebut saat ini bukan waktu yang tepat bagi NasDem mengumumkan sosok cawapres Anies. Ia menyebut saat ini waktunya lebih tepat melakukan konsolidasi.

"Senin nanti saya akan undang seluruh partai koalisi untuk menyusun jadwal konsolidasi di tiap-tiap daerah bersama Anies," ujarnya.

Tak jauh berbeda, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menegaskan komitmen PKS terhadap KPP untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak akan pernah luntur.

"Komitmen PKS terhadap kesepakatan tak pernah luntur," kata Mabruri.

Mabruri kemudian menyinggung rekam jejak PKS selama Pilpres 2014 dan 2019 tak pernah ada kadernya yang menjadi cawapres. Pada Pilpres 2014 PKS mendukung pasangan Prabowo-Hatta dan di Pilpres 2019 mendukung Prabowo-Sandiaga.

Namun, ia mengklaim seluruh kader PKS kala itu justru menjadi penggerak kampanye dan saksi di Pilpres 2014 dan 2019.

"Bisa ditanyakan dan dilacak rekam jejaknya," ujarnya.

AHY dalam pidato politiknya baru-baru ini menegaskan Demokrat tak mempersoalkan apabila kemudian namanya tak dipilih menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

AHY kemudian beranggapan yang harus dipertanyakan adalah bagaimana sikap partai lain di KPP andai dirinya dipilih menjadi cawapres Anies. Ia pun mempertanyakan apakah akan ada partai yang mengundurkan diri dari KPP atau tidak.

Adapun Demokrat, NasDem, dan PKS sudah meneken kesepakatan kerja sama politik untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Koalisi ini juga sudah menetapkan kriteria cawapres yang diserahkan kepada capres.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami