search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Balas Dendam, Serang Balik Kota Pelabuhan Odesa di Ukraina
Rabu, 19 Juli 2023, 06:44 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia Balas Dendam, Serang Balik Kota Pelabuhan Odesa di Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kementerian Pertahanan Rusia melakukan serangan balasan ke dua kota pelabuhan Ukraina, usai Kyiv menghancurkan Jembatan Crimea pada Senin (17/7) kemarin.

Dalam sebuah pernyataan, Kemhan Rusia mengaku melakukan "serangan balas dendam massal" di Odesa yang menjadi tempat markas besar Angkatan Laut Ukraina berada, dan di Mykolaiv, kota dekat pantai Laut Hitam.

"Angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan balasan massal semalam menggunakan senjata presisi berbasis laut, terhadap fasilitas di mana tindakan teroris terhadap Rusia disiapkan menggunakan kapal tanpa awak," demikian pernyataan Kemhan Rusia, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/7).

Kemhan Rusia menyatakan pihaknya telah menyerbu galangan kapal dekat Odesa, di mana kapal-kapal yang diduga digunakan Ukraina untuk menyerang jembatan Crimea sedang dibangun.

"Selain itu, fasilitas penyimpanan yang menampung 70 ribu ton bahan bakar untuk memasok peralatan militer Ukraina juga hancur," bunyi pernyataan tersebut.

Menurut Kemhan, semua target serangan sudah diserbu dan dihancurkan, dengan kebakaran dan ledakan sebagai buktinya. Reuters tidak bisa mengonfirmasi laporan ini secara independen.

Meski begitu, Angkatan Udara Ukraina sebelumnya menyebut enam rudal jelajah Kalibr 31 dari 36 drone telah ditembak jatuh. Sebagian besar penembakan itu terjadi di wilayah pesisir Odesa dan Mykolaiv.

Klaim penyerangan ini muncul setelah jembatan Crimea dihantam dua serangan hingga merusak struktur jembatan pada Senin (17/7) dini hari.

Sepasang suami istri tewas akibat serangan tersebut. Sementara putri mereka mengalami luka-luka.

Rusia menuduh Ukraina sebagai dalang penyerangan jembatan Crimea. Namun, Kyiv belum mengaku bertanggung jawab atas serangan di wilayah yang dicaplok Rusia pada 2014 itu.

Kendati begitu, seorang sumber dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menyebut serangan tersebut merupakan "operasi khusus SBU dan Angkatan Laut Ukraina."

Sumber itu juga menambahkan bahwa serangan tersebut menggunakan drone angkatan laut.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami