NATO Sebut Bersiap Perang Panjang Lawan Rusia di Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sekretaris Jenderal aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, memperingatkan bahwa perang Rusia dan Ukraina tak akan berakhir cepat.
"Sebagian besar perang berlangsung lebih lama dari perkiraan saat perang pertama kali dimulai. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri kita untuk perang yang panjang di Ukraina," kata Stoltenberg kepada harian Jerman, Morgenpost, yang dirilis Minggu (17/9).
Stoltenberg berharap perang segera berakhir. Namun, saat ini belum ada pihak yang ingin menyerah.
Ia juga mengatakan jika Presiden Volodymyr Zelensky dan pasukannya menyerah, nama negara Ukraina cuma tinggal sejarah.
"Jika Presiden [Vladimir] Putin dan Rusia meletakkan senjata mereka, kami akan mendapat kedamaian," ujar sekjen NATO ini, dikutip dari CNN.
Ia lalu melanjutkan perkataannya, "Cara paling mudah untuk mengakhiri perang ini jika Putin menarik pasukannya."
Dalam wawancara itu, Stoltenberg juga mendapat pertanyaan soal kemungkinan Rusia menggunakan nuklir di Ukraina. Sejak akhir tahun lalu, penggunaan nuklir menjadi topik panas.
Pejabat asing mengkhawatirkan kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir untuk membombardir Ukraina. Namun, Rusia membantahnya.
Pada Desember lalu, Putin sempat mengatakan Rusia tak akan menggunakan senjata itu, kecuali jika terjadi serangan nuklir terhadap wilayahnya. Ia juga berharap tak ada negara lain yang melakukannya.
Namun, Stoltenberg tetap menilai retorika Putin soal nuklir berbahaya. Menghadapi kemungkinan itu, NATO, kata dia, telah menyiapkan setiap ancaman.
"Poinnya adalah NATO mencegah perang, tujuan NATO adalah mencegah perang - tidak terkecuali perang nuklir. Kami memiliki pencegahan yang kredibel."
Komentar Stoltenberg muncul saat Ukraina tak banyak melakukan kemajuan signifikan meski gencar meluncurkan serangan balik.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net