PBB Ungkap Lebih dari 263 Ribu Orang Mengungsi dari Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan lebih dari 263 ribu orang terpaksa meninggalkan rumahnya di Jalur Gaza di tengah perang kelompok militan Hamas dan Israel.
Angka ini, kata OCHA, diperkirakan akan terus bertambah seiring terus terjadinya perang di antara dua kubu tersebut.
"Lebih dari 263.934 orang di Gaza dipercaya telah meninggalkan rumah mereka," kata pernyataan dari OCHA, seperti diberitakan AFP, Rabu (10/10).
Berdasarkan data yang dihimpun Agensi pekerjaan dan Pemulihan (UNRWA), dari 260 ribu orang itu, terdapat 175.500 yang mengevakuasi ke 88 sekolah yang dikelola oleh badan PBB tersebut.
Sedangkan lebih dari 14.500 mencari perlindungan di 12 sekolah negeri, dan 74 ribu lainnya tinggal sementara bersama kerabat, tetangga, atau di gereja dan fasilitas lainnya.
"Memenuhi kebutuhan pokok menjadi sangat menantang bagi orang-orang yang belum mengungsi," ujar pernyataan OCHA.
Perang antara militan Palestina Hamas dan Israel memasuki hari kelima. Jumlah korban tewas tercatat mencapai 2.100 orang dan korban luka terus bertambah.
Dari angka tersebut, korban tewas dari sisi Israel adalah 1.200 orang. Sementara di sisi Palestina ada 900 orang yang meninggal dunia, termasuk ratusan anak-anak.
Berdasarkan data Pasukan Pertahanan Israel (IDF), lebih dari 2.800 orang terluka imbas serangan Hamas. Sementara Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 4.600 orang terluka dalam serangan Israel.
Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza usai militan Hamas menyerbu kota-kota di Israel dalam serangan tak terduga dari berbagai sisi pada Sabtu (7/10).
Hamas mengklaim serangan dengan sebutan Operasi Badai Al Aqsa itu guna mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.
Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi Israel ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Aksi saling serang ini disebut-sebut yang paling mematikan sejak serangan Mesir dan Suriah dalam perang Yom Kippur pada 1973 silam.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net