1.047 Kasus DBD di Gianyar, Warga Diminta Perhatikan Bahaya Jentik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Kader Jumantik Desa Sana, diberikan pemahaman tambahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, I Made Maba.
Dalam pemaparannya, banyak jenis nyamuk yang beredar di masyarakat. Salah satu yang berbahaya adalah nyamuk aedes aegypti, yakni nyamuk pembawa virus demam berdarah yang bisa menyebabkan kematian.
"Karakter nyamuk ini aktif di pagi hari dan sore hari," ujarnya.
Berbeda dengan nyamuk di tegalan, dimana nyamuk tersebut berukuran cukup besar, namun tidak membawa penyakit.
"Tapi nyamuk DBD ini berkembang biak pada air yang jernih, seperti di bak mandi, tempat tirta, sela gantungan baju," ujarnya.
Jentik nyamuk ini cukup kuat, meski bak mandi atau tempat lainnya telah dikeringkan, ia masih bisa bertahan, dan kembali hidup saat terisi air.
"Untuk itu tidak hanya perlu menguras namun menyikat bak mandi atau tempat perkembang biakannya," pria asal Petak ini.
Jika terkena virus DBD diperlukan penanganan dokter ahli. Saat virus terkontaminasi dengan tubuh, suhu tubuh akan panas dan tak kunjung turun beberapa hari ke depan. Akan menurun secara drastis pada hari kelima. Namun pada penurun ini adalah puncak kritisnya.
"Kita tidak akan enak makan, selalu muntah, trombosit turun, disinilah masa kritis, untuk itu, jika mengalami demam tinggi berlarut-larut segara periksakan ke rumah sakit," jelasnya.
Berdasarkan data, kasus DBD di Kabupaten Gianyar tercatat di Tahun 2023 pada bulan Januari sebanyak 83 kasus, Februari 136 kasus, Maret 116 kasus, April sebanyak 122 kasus, Mei sebanyak 108 kasus, Juni sebanyak 124 kasus, Juli sebanyak 91 kasus, Agustus sebanyak 71 kasus, September sebanyak 84 kasus, Oktober 54 Kasus dan November 58 kasus. Total tercatat sebanyak 1.047 kasus.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr