search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Tahun Berjalan, Coworking Space di Canggu Ini Jadi Wadah Startup Berkembang dan Berinovasi
Jumat, 26 Januari 2024, 11:13 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tiga Tahun Berjalan, Coworking Space di Canggu Ini Jadi Wadah Startup Berkembang dan Berinovasi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Sejak hari pertamanya dibuka pada 8 Februari 2021 lalu, BWork Bali berangkat dengan dengan harapan menumbuhkembangan komunitas startup juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal di tengah pandemi.

Tiga tahun berlalu, BWork Bali berhasil menjadi salah satu coworking space utama di Canggu, Badung, Bali. Sebagai tempat berkarya bagi lebih dari 250 anggota aktif yang mewakili 45 negara, BWork Bali telah berkembang menjadi coworking space yang menawarkan fasilitas terdepan dan membina komunitas talenta lokal dan internasional.

Dengan misi membantu para anggota dalam menemukan keseimbangan kehidupan kerja yang sempurna di Bali dan fokus pada aspek bisnis, kesehatan, dan jejaring, BWork Bali menyusun program yang komprehensif, termasuk pertemuan rutin, aktivitas kesehatan seperti yoga dan muaythai, serta seminar dan lokakarya. Khususnya, BWork Bali telah menjadi tempat lahirnya startup inovatif seperti Roger Roger, Supernotes 3, dan Aworker.io.

Seiring dengan upaya BWork Bali dalam membentuk narasi dan ekosistem kewirausahaan di Bali, rencana pengembangan selanjutnya mencakup BWork Uluwatu Coworking Space dan BLive Canggu Coliving Space yang akan segera hadir pada tahun 2025.

Startup Grind Community Kick-Off

BWork Bali, yang berkomitmen untuk mendorong pemberdayaan startup lokal, telah bekerja sama dengan Startup Grind Bali selama setahun terakhir. Misi dari Startup Grind Bali selaras dengan visi BWork Bali, yang bertujuan untuk memberikan inspirasi, pendidikan, dan peluang penting bagi para startup dan wirausahawan di Bali untuk membangun, mengembangkan, dan meningkatkan skala perusahaan mereka. 

Upaya kolaboratif ini berupaya menciptakan lingkungan di mana startup lokal dapat berkembang, berinovasi, dan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian lokal.

“Acara Community Kick-Off hari ini diharapkan menjadi wadah berbagi pengetahuan dan wawasan melalui pembicara yang telah dikurasi secara khusus guna memperoleh perspektif yang akan membantu pengembangan, pertumbuhan, dan peningkatan skala bisnis mereka,” ungkap Operations Manager BWork Bali, Rizna Maharani didampingi Marketing Manager BWork Bali, Kennylia S. Koentoyo.

Adapun narasumber yang hadir sebagai pembicara dalam acara BWork Bali Coworking Space Networing Night, antara lain : Rahmi Fajar Harini, Co-Founder Eco Tourism Bali; Andrew Senduk, Managing Director Workmate Indonesia; Tipi Jabrik, Direktur Asian Surf Co. & Co-Founder Earth Island; Okki Soebagio, Partner dari Bali Investment Club; Nafinia Putra, VP of Growth PINTAR & Co-Managing Director Girls in Tech; Made Janur Yasa, Founder Plastic Exchange; dan Sanuk Tandon, Co-Founder & Co-CEO Kalibrr.

Salah satu member BWork Bali, Nim dari Hackagu Community mengaku sangat suka sekali di BWork Bali. “Di sini ada komunitas besar orang-orang yang pikirannya sama. Keren banget dan kaya simbiosis gitu, jadi kalau kalian lagi stuck di marketing, design, atau engineering, kemungkinan besar kalian bakal menemukan orang yang ahli di bidang itu dan kalian bisa ngobrol bareng buat menyelesaikan masalah itu. Seru kan?," ucap Nim penuh gembira kepada awak media, Kamis (25/1/2024).

Saat ditemui, salah satu narasumber di BWork Bali Coworking Space Networking Night, Made Janur Yasa selaku Founder Plastic Exchange mengungkapkan, sangat senang dengan adanya acara Networking Night dari BWork Bali ini, dimana ia bisa berdiskusi dengan banyak orang dari berbagai negara, terutama yang berkaitan dengan isu lingkungan.

“Saat ini di Plasctic Exchange berfokus pada mengubah tingkah laku masyarakat untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Kita kerja sama dengan beberapa pihak untuk proses pemilahan sampah organik dan anorganik serta edukasi kepada masyarakat,” ucap Janur.

Sebagai informasi, Startup Grind adalah komunitas startup, pendiri, dan inovator terbesar di dunia, didirikan pada tahun 2010 oleh Derek Andersen. Saat itu, Derek Andersen mengumpulkan beberapa teman dan rekan wirausaha untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Pertemuan mereka segera mendorong gerakan startup lokal dan menarik para pendiri dan pakar dari berbagai industri untuk berkumpul serta berbagi saran serta aspirasi mereka. 

Akhirnya, komunitas Startup Grind mulai berkembang di Los Angeles, Tel Aviv, London, New York, Beijing, dan Bali pada tahun 2023.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami