search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Baku Hantam Antara Buruh Bangunan dan Pelanggan di Marga Gara-gara Power Bank Hilang
Jumat, 23 Februari 2024, 08:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/Baku Hantam Antara Buruh Bangunan dan Pelanggan di Marga Gara-gara Power Bank Hilang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Tindak kekerasan terjadi di Banjar Dinas Denuma, Desa Kukuh, Kecamatan Marga pada Rabu, (21/2) antar buruh toko bangunan dengan konsumennya. Hal ini dipicu soal power bank dari konsumen yang hilang ketika membeli tandon air di toko bangunan tersebut. 

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian menyebutkan, pada hari Rabu sekitar Pukul 13.00 WITA korban atas nama I Wayan FA, 34 tahun asal Batannyuh Kelod, Desa Batannyuh, Kecamatan Marga datang ke toko bangunan UD Kania untuk membeli tandon air. 

Selanjutnya pelaku, atas nama RA, 17 tahun asal Kabupaten Sumba Timur, NTT bersama rekannya atas nama I Wayan S, 30 tahun asal Nusa Penida. diperintahkan oleh bosnya untuk mengambil tandon air di gudang dengan menggunakan mobil pikap milik korban. 

Saat itu, I Wayan S yang mengendarai mobil. Setelah 15 menit kembali dengan selanjutnya I Wayan FA membayar pada kasir. Setelah selesai membayar I Wayan FA kemudian memasuki kendaraannya dan menemukan bahwa satu buah powerbank miliknya sudah hilang. 

Mendapati hal tersebut korban kembali dan menanyakan power bank miliknya kepada RA dan I Wayan S. Namun, tidak memperoleh pengakuan, korban menaruh curiga terhadap I Wayan S serta sempat adu mulut sekitar setengah jam. 

Sekitar Pukul 14.15 WITA I Wayan S mengakui telah melakukan pencurian power bank menyebabkan korban emosi dan salah seorang warga memukul I Wayan S dengan menggunakan kepalan tangan. 

Sementara itu, RA berusaha melerai dengan cara memegang kedua tangan warga tersebut, I Wayan FA malah kemudian mengamankan RA dengan cara mengunci lehernya. 

Selanjutnya rekan RA, dengan inisial JT, 17 tahun asal NTT berlari menghampiri, tapi I Wayan FA reflex memukul wajah JT dengan menggunakan kepalan tangan kanan. 

Selanjutnya RA menggunakan tangan kanan meninju ke arah wajah I Wayan FA namun berhasil ditangkis. Lalu berbalik membanting RA dan berlari. 

Melihat I Wayan FA lari, RA dan JT mengejar. Hingga RA dapat mengejar dan dengan menggunakan kepalan tangan kanan memukul ke arah wajah, tapi ditangkis oleh I Wayan FA dengan menggunakan tangan kanan, pada saat menangkis tersebut korban terjatuh. 

Selanjutnya JT memegang keramik dengan tangan kiri dan mengayunkan ke arah wajah I Wayan FA dan ditangkis dengan menggunakan tangan kanan, sehingga korban mengalami luka robek pada tangan. 

“Melihat keributan itu, warga akhirnya mengamankan tersangka,” ujar Kapolsek Marga AKP I Ketut Tunas Kamis, (22/2). 

Terkait dengan kasus pencurian dan seperti apa awal keributan ini dimulai, AKP Tunas menyebutkan pihaknya masih melakukan pendalaman. 

“Karena korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit,” ujarnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami