Bersepeda dan Dampaknya Terhadap Kesuburan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Seorang laki-laki tiga puluh tahun datang ke tempat praktek untuk menanyakan apa benar bersepeda akan membawa dampak buruk terhadap kesuburan. Dia khawatir, karena teman-temannya mulai mengajaknya untuk masuk kelompok bersepeda.
Baca juga:
Narkoba dan Fungsi Seksual
Sebenarnya olahraga yang tepat dan teratur akan sangat baik buat memaksimalkan kesuburan. Ibaratnya olahraga juga ada jenis dan dosisnya. Jadi, buat kesuburan akan baik sekali melakukan olahraga, yang sifatnya membuat tetap sehat dan dilakukan secara teratur. Bukannya yang overtraining atau berlebihan.
Targetnya adalah menjaga kebugaran tubuh sehingga kualitas hidup tetap baik dan mempertahankan level hormon testosteron sebagai hormon seks dan kesuburan pada pihak laki-laki.
Apakah bersepeda dapat membuat rusaknya kesuburan seorang laki-laki?
Itu tentu tergantung. Justru jika dilakukan dengan benar, bersepeda malah membuat bugar dan bisa mempertahankan hormon testosteron. Yang perlu dihindari adalah jangan terlalu melelahkan dan tidak selalu menggunakan bahan pakaian yang terlampau ketat. Kenapa? Karena jika terlalu melelahkan akan sebaliknya membawa penurunan stamina tubuh yang mempengaruhi level hormon testosteron.
Jika terus menerus overtraining, level testosteron akan menurun lebih cepat dari semestinya. Ini akan menurunkan level kesuburan karena testosteron juga berfungsi penting dalam kesuburan.
Satu lagi, kenapa jangan memakai bahan ketat terlampau sering, karena ini akan berakibat kualitas spermatozoa yang diproduksi testis menjadi terganggu. Ini juga bisa terjadi jika bersepeda dalam jarak yang cukup jauh yang menimbulkan gesekan panas dari sadel sepeda dengan area reproduksi, terutama daerah testis.
Tekanan, dan posisi duduk saat bersepeda tidaklah terlalu berpengaruh, tetapi bila tekanan terus menerus menimbulkan peningkatan suhu sekitar testis, ini yang akan menjadi masalah. Tetapi ini tidak berpengaruh besar. Justru benturan akibat kesalahan posisi dan terjatuh dari sepeda sehingga membentur kelamin, terutama testis, ini yang lebih berbahaya.
Dalam hal kesuburan, dalam kasus tertentu, yaitu penggunaan celana bersepeda yang ketat secara terus menerus, bersepeda terlalu jauh tanpa henti mengakibatkan gesekan berulang yang memunculkan peningkatan suhu di area testis dan kejadian benturan pada testis yang baru bisa memungkinkan gangguan kesuburan. Kalau dalam keadaan biasa-biasa saja, misalnya bersepeda tidak terlalu jauh, tidak melelahkan, dan membuat rasa senang dan gembira, justru akan menyehatkan dan tetap bisa mempertahankan kesuburan.
Gangguan kesuburan memang dipengaruhi oleh banyak hal, terutama testis yang terpapar suhu panas berlebih dan terus menerus, tidak mengkonsumsi makanan dan kebiasaan buruk yang mengganggu kesuburan seperti berkolesterol tinggi, makanan yang berisiko meningkatkan kadar gula darah, rokok dan alkohol.
Serta jangan menyalahgunakan penggunaan hormon testosteron berlebih seperti banyak terjadi sebagai dopping di beberapa pusat kebugaran untuk membentuk otot. Terakhir, jika ditanya tentang intensitas yang sehat, yang direkomendasikan adalah bersepeda seminggu dua kali dengan jarak tempuh 10 km secara teratur akan baik dalam membuat bugar.
Dan antara bersepeda dan naik motor sebenarnya lebih sehat bersepeda, karena sering kali justru bersepeda motor lebih berisiko kesehatan, karena paparan panas dan polusinya lebih buruk.
Editor: Juniar
Reporter: bbn/oka