search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bidik 2 Emas di PON, Pertina Bali Bakal Boyong 6 Petinju ke Uzbekistan
Kamis, 21 Maret 2024, 11:16 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bidik 2 Emas di PON, Pertina Bali Bakal Boyong 6 Petinju ke Uzbekistan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pertina Bali membidik dua emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 di Aceh dan Sumatera Utara pada 8-20 September 2024. Untuk itu, sebanyak 6 petinju Bali akan diboyong ke Uzbekistan pada April-Mei mendatang untuk menjalani Training Camp (TC).

Hal ini diungkapkan Ketua Pertina Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah usai memberikan bonus bagi 12 atlet yang lolos kualifikasi Pra PON tahun lalu pada Selasa (19/3/2024).

Dikatakannya, selain latihan rutin tiap hari kecuali Minggu dan pemberian nutrisi tambahan sebagai pelengkap, pihaknya juga bakal menambah jam terbang petinju Bali lewat TC di Uzbekistan. Dengan anggaran swadaya dan didukung sponsor ini, TC di Uzbekistan ini akan memberi motivasi atlet meraih prestasi di PON mendatang.

"Kami berangkatkan 6 petinju saja, tidak semuanya. Sebelum berangkat akan dilakukan uji coba events pertandingan mini di Denpasar, mengundang atlet tinju luar Bali. Tidak semua atlet tinju ke Uzbekistan, nanti akan diseleksi yang potensial (6 orang)," beber De Gadjah yang juga Ketua DPD Gerindra itu.

Tidak main-main, dipilihnya Uzbekistan untuk TC lantaran negara tersebut dikenal sebagai gudangnya atlet tinju amatir dunia. Namun sebelumnya, Pertina Bali juga menggelar try in yang mengundang sejumlah petinju nasional sparring di Pulau Dewata.

Menurutnyam saat ini, tinju di Bali sudah mengalami perkembangan, terbukti banyak event-event yang digelar dari anak-anak SMA hingga masyarakat umum. Bahkan, kata dia, ada orang tua yang datang untuk mendaftarkan anak-anaknya belajar tinju.

"Kita sering lakukan fight, apalagi anak SMA sekarang banyak mengadakan fight. Nah, sekarang juga banyak yang belajar tinju, dulu tinju dianggap menyeramkan, tapi sekarang sudah jadi life style dan untuk jaga diri," ujarnya.    

Sementara, salah satu atlet petinju Bali, Cakti Dwi Putra mengaku cukup optimistis dengan PON di Aceh dan Sumut mendatang. Terlebih dengan adanya TC di Uzbekistan akan mampu meningkatkan jam terbang, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan ilmu baru didapat.

"Jadi kita ke sana tujuannya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, meningkatkan jam terbang, dan membawa ilmu baru," pungkas petinju yang bermain di kategori kelas 75 kg ini.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami