search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jubir Netanyahu Mundur Usai Diskors Gegara Kritik Menlu Inggris
Selasa, 2 April 2024, 08:06 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Jubir Netanyahu Mundur Usai Diskors Gegara Kritik Menlu Inggris

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, menyatakan telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Minggu (30/3), usai kritikannya terhadap Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron memicu perselisihan.

Pengunduran diri ini berlangsung tiga pekan setelah Levy diskors setelah Kementerian Luar Negeri Inggris melayangkan protes ke Tel Aviv soal komentarnya.

Pada Senin (1/4), biodata di akun X Levy pun telah berganti dari semula "Juru Bicara Pemerintah Israel" menjadi "Mantan Juru Bicara Pemerintah Israel.

"Anda tidak perlu menjadi juru bicara untuk mewakili Israel," ucap Levy seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu Agency.

Kritikan bermula ketika Menlu Cameron mengunggah pernyataan di X soal desakan Inggris agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan internasional masuk ke Jalur Gaza Palestina.

Levy pun menanggapi pernyataan itu di X.

"Saya harap Anda (Menlu Inggris Cameron) juga menyadari bahwa TIDAK ada batasan masuk makanan, air, obat-obatan, peralatan tempat penampungan ke Gaza dan justru faktanya akses keluar masuk (Gaza) sudah melebih kapasitas," bunyi tanggapan Levy.

Levy pun menantang Inggris agar mereka lebih banyak mengirim bantuan dan Israel akan dengan cepat menyalurkannya.

"Uji kami. Kirim 100 truk (bantuan) lagi setiap hari ke Kerem Shalom dan kami akan mengirimkannya," kata Levy.

Dalam sebuah wawancara dengan The Times of Israel pada Minggu, Levy mengaku merasa "sulit untuk percaya" bahwa sanksi skors ini "benar-benar" dijatuhkan terhadap dirinya karena tweet ke David Cameron.

"Karena saya men-tweet kebijakan dan fakta pemerintah," ucapnya lagi.

"Saya benar-benar berpikir bahwa salah satu pelajaran yang harus dipetik untuk perang berikutnya - ya Tuhan, tidak akan ada perang berikutnya - adalah meningkatkan respons kita terhadap komunikasi krisis."

Pengunduran diri Levy ini terjadi kala Israel semakin dihadapkan tekanan internasional terkait agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina yang hampir menginjak enam bulan lamanya. Selain tekanan dari luar, demonstrasi menentang pemerintahan PM Benjamin Netanyahu juga semakin meluas.

Konflik internal pemerintah Israel juga semakin kentara usai sejumlah menteri berselisih pendapat dengan Netanyahu.

Agresi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 32.800 warga Palestina per hari ini. Sebanyak 75.300 warga Palestina lainnya juga terluka imbas serangan Israel sejauh ini.

Israel juga telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami