search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjir Bandang di Brasil Tewaskan 39 Orang, 65 Lainnya Hilang
Minggu, 5 Mei 2024, 10:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Banjir Bandang di Brasil Tewaskan 39 Orang, 65 Lainnya Hilang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Banjir bandang di Brasil sejauh ini dilaporkan menewaskan 39 orang, sedangkan 68 orang lainnya masih dinyatakan hilang pada Sabtu (4/5).

Bencana ini terjadi di Brasil bagian selatan, tepatnya di negara bagian Rio Grande do Sul. Badan Pertahanan Sipil Brasil menyebut banjir disebabkan oleh hujan lebat berhari-hari.

"Sebagai manusia, hati saya hancur," kata Gubernur Eduardo Leite, dikutip dari AP, Sabtu (4/5).

"Tetapi saya sebagai gubernur di sini (Rio Grande do Sul) teguh dan saya jamin kita tidak akan goyah. Kami melakukan segalanya dengan fokus, perhatian, dan disiplin," sambungnya soal penanganan banjir.

Kepala Ahli Meteorologi di Pusat Pemantauan dan Peringatan Bencana Alam Nasional Marcelo Seluchi menyebut hujan deras di wilayah ini terjadi sejak Senin (29/4). Bahkan, hujan diramal belum akan reda hingga akhir pekan ini.

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengamini adanya korban dalam banjir bandang di negaranya itu. Bahkan, Lula mengklaim bencana alam ini merupakan salah satu banjir terbesar yang pernah menimpa Brasil.

"Belum pernah sebelumnya dalam sejarah Brasil terjadi hujan sebanyak itu di satu lokasi," ungkap Lula.

Ini tercatat sebagai bencana lingkungan keempat dalam setahun terakhir. Banjir bandang ini terjadi setelah banjir pada Juli, September, dan November 2023, yang menewaskan total 75 orang.

Badan Geologi Brasil mencatat banjir di negara bagian Rio Grande do Sul melampaui banjir fenomenal yang pernah terjadi pada 1941 lalu. Ketinggian air di beberapa wilayah bahkan berada pada titik tertinggi sejak pencatatan dimulai hampir 150 tahun silam.

Listrik, saluran komunikasi, dan pasokan air di seluruh negara bagian ini harus dihentikan. Setidaknya lebih dari 24 ribu orang mengungsi.

Salah satu faktor hujan lebat adalah El Nino. Fenomena iklim ini membuat kekeringan di wilayah utara Brasil, tetapi intensitas hujan di bagian selatan meningkat. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami