search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS-Australia Bikin Drone Tempur Bawah Laut Hiu Hantu dan Ikan Pari
Rabu, 15 Mei 2024, 08:03 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS-Australia Bikin Drone Tempur Bawah Laut Hiu Hantu dan Ikan Pari

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat dan Australia bekerja sama membuat kapal selam nirawak atau drone tempur bawah laut atau UUV (Unmanned Underwater Vehicle) berbentuk hiu dan ikan pari.

Kedua negara berusaha untuk meningkatkan kekuatan tempur angkatan laut melalui sebuah kendaraan bawah air tak berawak.

Kapal selam drone hasil kolaborasi dua negara Barat tersebut diberi nama 'Ghost Shark' dan 'Manta Ray.'

"Ghost Shark akan memberi Angkatan Laut kemampuan perang bawah laut otonom jarak jauh yang tersembunyi dan dapat melakukan intelijen, pengawasan, pengintaian (ISR) dan serangan terus-menerus," jelas keterangan dari Kementerian Pertahanan Australia seperti dikutip CNN, Senin (13/5).

Penggunaan drone sebelumnya telah digunakan oleh sejumlah negara sebagai cara yang efektif karena bisa memangkas biaya perang.

Sejumlah pengamat juga mengatakan penggunaan kendaraan nirawak atau UUV sebagai armada peperangan menjadi suatu terobosan di masa depan, tanpa harus mengerahkan tenaga manusia berlebih.

Seorang peneliti dari lembaga Think-Tank British Council on Strategy, Emma Salisbury mengatakan bahwa terobosan armada laut nirawak tersebut dapat digunakan untuk keperluan misi pengintaian.

"Saya berasumsi bahwa semuanya dimaksudkan untuk rangkaian misi yang kurang lebih serupa - kemampuan intelijen, pengawasan, pengintaian dan serangan yang gigih, khususnya dalam bidang anti-kapal selam," ujar Salisbury.

Meski masih sebuah prototipe, pihak Australia menyatakan inovasi tersebut sebagai 'kendaraan otonom bawah laut paling canggih di dunia.'

Spesifikasi tentang Ghost Shark masih dirahasiakan oleh pejabat Australia. Namun pengembangan UUV yang telah berjalan selama dua tahun terakhir itu sudah mencapai tahap pengujian dan bakal rilis lebih cepat dari jadwal.

"Pengiriman prototipe Ghost Shark pertama lebih cepat dari jadwal menetapkan standar baru untuk pengembangan kemampuan sesuai kebutuhan," ujar ilmuwan pertahanan Australia Tanya Monro.

Selain itu, prototipe untuk Manta Ray telah diuji coba pada Februari dan Maret lalu oleh pihak Pentagon. UUV itu dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih.

Menurut Kepala Badan Produk Penelitian Lanjutan Pertahanan AS (DARPA) Kyle Woerner, kekuatan UUV Manta Ray terletak pada modularitasnya atau kemampuan untuk mengganti muatan yang bergantung pada misi tertentu. Ia juga menyebut drone bawah laut ini dapat menjangkau hingga lintas negara.

AS sebelumnya juga pernah mengembangkan teknologi serupa pada Desember tahun lalu. Bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Australia rone tersebut diberi nama 'Orca.'

Melihat ketegangan yang terjadi di kawasan Asia-Pasifik, AS memutuskan untuk menambah armada bawah lautnya lagi. Sehingga membuat Manta Ray sebagai terobosan terkini dan mampu menyaingi drone selam canggih lainnya. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami