search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penerimaan Bea Cukai di Bali Rp342,16 Miliar per April, Tumbuh 31,82 Persen
Rabu, 29 Mei 2024, 22:08 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Tempo/Penerimaan Bea Cukai di Bali Rp342,16 Miliar per April, Tumbuh 31,82 Persen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kepala Seksi Penerimaan dan Pengelolaan Data, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Bali dan Nusa Tenggara I Nyoman P. Candra, menyampaikan bahwa realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai di Provinsi Bali hingga bulan April sebesar Rp342,16 miliar dari target sejumlah Rp1,24 triliun (27,52% dari target). 

Penerimaan ini tumbuh Rp82,58 miliar atau 31,82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). 

Dalam media briefing APBN Kita Kementerian Keuangan Regional Bali yang digelar secara hybrid pada 29 Mei 2024, dia menjabarkan realisasi penerimaan bea masuk mencapai Rp50,78 miliar dari target sebesar Rp113 miliar (44,67% dari target) dan penerimaan cukai mencapai Rp291,38 miliar dari target sebesar Rp1,13 triliun (25,79% dari target).

Soeparjanto, Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DKN) Bali dan Nusa Tenggara mengungkapkan bahwa sumber penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di Bali ada 3 kategori antara lain PNBP Aset, Piutang, dan Lelang dengan realisasi sebesar Rp14,29 miliar dari target sejumlah Rp48,57 miliar (29,42% dari target). 

Jika dijabarkan, capaian tersebut terdiri dari PNBP Aset sebesar Rp6,10 miliar dari target sejumlah Rp17,56 miliar (34,75% dari target), PNBP Piutang Negara sebesar Rp568 juta dari target sejumlah Rp160 juta (352,92% dari target), dan PNBP Lelang mencapai Rp7,61 miliar dari target sejumlah Rp30,85 miliar (16,01% dari target).

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali, Teguh Dwi Nugroho menyampaikan kinerja belanja Pemerintah Pusat hingga April sejumlah Rp3,33 triliun yang mengalami pertumbuhan 20,7% (yoy), sedangkan belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sejumlah Rp4,26 triliun yang mengalami pertumbuhan 9,7% (yoy). 

“Hingga bulan April 2024, Provinsi Bali mengalami inflasi yang cukup tinggi sebesar 4,02%. Hal ini disebabkan oleh adanya gejolak geopolitik global yang dapat memengaruhi perekonomian Indonesia khususnya Provinsi Bali. Namun, secara umum kondisi perekonomian Bali tumbuh cukup baik sebesar 5,98% pada triwulan I tahun 2024,” ungkap Teguh Dwi Nugroho.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami