search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rapat Banggar, PAD Tabanan Dirancang Meningkat Rp121 Miliar pada 2025
Sabtu, 20 Juli 2024, 22:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Rapat Banggar, PAD Tabanan Dirancang Meningkat Rp121 Miliar pada 2025.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Rapat badan anggaran (Banggar) Pemkab Tabanan bersama DPRD Tabanan menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2025 mengalami peningkatan. 

Pendapatan asli daerah tahun anggaran 2025 direncanakan sebesar Rp698 miliar lebih. Mengalami peningkatan sebesar Rp.121 miliar lebih atau 21,01 persen dari APBD Induk Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp.576 miliar lebih. 

Namun, secara umum pendapatan daerah tahun anggaran 2025 direncanakan sebesar Rp.1,931 triliun lebih mengalami penurunan sebesar Rp.203 miliar lebih atau 9,55 persen dari APBD Induk Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp.2,135 triliun. Selain itu, Belanja daerah tahun anggaran 2025 direncanakan sebesar Rp.1,977 triliun lebih. 

“Ini mengalami penurunan sebesar Rp.287 miliar lebih atau 12,71 persen dari APBD induk 2024 sebesar Rp. 2,265 triliun lebih,” ujar Kepala Bappeda Kabupaten Tabanan I Made Urip Gunawan saat rapat Banggar, Jumat, (19/7). 

Meski mengalami peningkatan, pos pendapatan ini sempat menjadi bahan pertanyaan dari anggota banggar. Terutama mengenai kemungkinan pos pendapatan dirancang lebih dari Rp 698 miliar.

“Mungkin tidak dirancang menjadi Rp 800 miliar?” tanya anggota Banggar, I Made Suarta.

Hal serupa juga menjadi penekanan yang disampaikan Ketua Banggar sekaligus Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga.

Menurutnya, peningkatan pendapatan selalu menjadi salah satu poin yang diulas dalam setiap pembahasan APBD. Terutama dari sisi peningkatan PAD atau pendapatan asli daerah.

“Apakah ada dianggarkan kegiatan yang bisa dipakai untuk menunjang peningkatan PAD?” ujar Dirga.

Sebab, menurut Dirga, dari obrolannya dengan pemerintah daerah lainnya seperti Kabupaten Badung dan Gianyar, mereka setiap hari mendapatkan update peningkatan PAD.

“Mereka tiap hari bisa lihat langsung. Model seperti ini yang kami inginkan. Sekaligus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (kebocoran),” tegasnya.

Menyikapi pertanyaan-pertanyaan tersebut, Wakil Ketua TAPD Tabanan, I Gede Urip Gunawan, menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan dalam APBD 2025 sejatinya sudah cukup besar nilainya. “Itu besar bagi Tabanan,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan Made Suarta, Urip menyebutkan bahwa TAPD tidak bisa memasang target pendapatan mencapai Rp 800 miliar karena potensinya tidak ada.

“Potensinya tidak ada. Bagaimana pasang besar kalau potensi tidak ada. Nanti tidak tercapai Kan ada perhitungannya. Naik Rp 121 M itu kan sudah ada perhitungannya,” ujarnya. 

Ia menjelaskan, peningkatan pendapatan sebesar Rp 121 miliar itu bersumber dari dua komponen besar yakni BPHTB dan BBNKB.

“Yang pertama BPHTB sekitar Rp 130 miliar. Kedua BBNKB sekitar Rp 50 miliar,” ujarnya. 

Sedangkan menyangkut sarana prasarana penunjang untuk upaya peningkatan PAD, Urip menjelaskan secara khusus memang tidak ada.

“Namun secara umum masing-masing OPD terkait punya anggaran sebesar Rp 50 juta (untuk kepentingan itu). Sedangkan sistem (untuk melihat update PAD) sudah ada,” ujarnya. 

Editor: Redaksi

Reporter: DPRD Tabanan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami