search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kapal Nelayan Angkut 31 ABK dari Bali Terdampar di Sumbawa Barat
Senin, 12 Agustus 2024, 20:45 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Kapal Nelayan Angkut 31 ABK dari Bali Terdampar di Sumbawa Barat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kapal motor mengangkut 31 ABK dan satu kapten asal Bali terdampar di wilayah Perairan Sampar Ujung, Desa Talonang, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (11/8/2024). 

Kapal Motor Bandar Nelayan 195 berwarna putih kombinasi merah dan tosca itu merupakan kapal nelayan milik PT Pandan Nelayan Bali (PNB). 

Kapten kapal, Moh Sofiyan, menjelaskan kronologis kejadian yang mulanya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Benoa Bali pada 10 Agustus 2024 pukul 17.00 WIB dengan tujuan Maluku untuk menangkap cumi-cumi. 

"Setelah mengarungi lautan kurang lebih selama tujuh jam, tepatnya di perairan wilayah pantai Desa Talonang, Kabupaten Sumbawa Barat, akibat cuaca ekstrem (ombak dan angin yang cukup kencang) mengakibatkan arah kapal menjadi tidak stabil dan terkena karang," kata Sofyan, Senin (12/8/2024). 

Mendengar adanya suara dari bawah kapal ia langsung mengecek keadaan kapal. Setelah dilakukan pengecekan kapal sudah dalam kondisi tersangkut di karang dan mengalami kebocoran. 

Sofiyan lalu memerintahkan semua ABK untuk memasang baju pelampung untuk menyelamatkan diri dari kapal dengan cara menggunakan tali tambang yang di lempar ke arah bebatuan yang ada di pinggir pantai. 

Kasi Humas Polres Sumbawa Barat Iptu Zainal Abidin saat dikonfirmasi mengatakan, semua ABK selamat dan sudah kembali ke perusahaannya. "Sementara badan kapal masih terdampar," kata Zaenal. 

Zaenal mengatakan, Pemerintah Desa Talonang membawa ABK yang berjumlah 32 orang menuju kantor desa untuk dirawat. "Untuk kapal masih belum bisa dievakuasi dikarenakan menunggu informasi lanjutan dari pihak perusahaan pemilik kapal dan situasi ombak," pungkasnya. (sumber: kompas.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami