search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Agroforestri Salak Sibetan Ditetapkan Sebagai Situs Sistem Warisan Pertanian Penting Global
Rabu, 2 Oktober 2024, 22:02 WITA Follow
image

beritabali/ist/Agroforestri Salak Sibetan Ditetapkan Sebagai Situs Sistem Warisan Pertanian Penting Global.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Pertama di Indonesia, dan menjadi yang ke-89 di Dunia, Agroforestri Salak di Desa Adat Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya ditetapkan sebagai Situs Globally Important Agricultural Heritage System (GIAHS). 

Penetapan ini dilaksanakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dalam sidang di sekretariat FAO Roma pada 19 September 2024 lalu, setelah melalui serangkaian proses termasuk ferifikasi proposal “Salak Agroforestry System in Karangasem pada 2 hingga 4 februari 2024 lalu.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah merasa bersyukur skaligus mengucapkan terimakasih atas dukungan Tim GIAHS Pusat maupun Tim GIAHS Kabupaten Karangasem serta semua pihak yang terlibat atas Perjuangan dan Pendampingannya sehingga bisa meraih Penetapan GIAHS oleh Tim FAO Roma tersebut. 

"Dukungan, partisipasi dan komitmen dari semua pihak untuk mendukung dan keberlanjutan Program GIAHS sangat kami harapkan dalam rangka menjaga ketahanan pangan, pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Karangasem," kata Siki Ngurah, Rabu (2/10/2024).

Menurut Siki Ngurah, tanaman salak yang ada di Sibetan, Karangasem penuh sejarah merupakan warisan turun temurun sejak abad ke 14. Karenaitulah sistem pertanian salak sibetan ini sangat melekat dengan kehidupan masyarakat, salak merupakan sumber pangan, sumber kehidupan bagi petani dan masyarakat. 

Agroforesty salak sibetan juga tempat pelestarian sumber daya genetik yang sangat kompleks memiliki 14 jenis salak, masyarakat didalam bertani memiliki pengetahuan tradisional budidaya salak baik cara bercocok tanam dengan 5 strata salak sejak dahulu yang merupakan kearifan lokal memiliki kehidupan sosial budaya yang kental dengan tradisi, dan memiliki bentang alam lanskape yang sangat menarik dan yang mungkin orang tidak ketahui adalah pohon salak ini adalah pohon pinter yg bisa diarahkan tumbuhnya, pohon awet muda dengan sistem perundukan dan akan tumbuh terus.

Bagi mantan Kadis Damkar Karangasem ini, penetapan GIAHS sangat penting, karena dengan penetapan ini, artinya sudah mendapat pengakuan dunia, menjadi tempat pembelajaran, pelestarian, keberlanjutan tentunya bisa memebrikan dampak ekonomi dan kesejahteraan yang lebih pada petani dan masyarakat.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami