Program JKN Menjadi Napas Kedua bagi Seniman Asal Gianyar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Dengan tangan terampil, I Wayan Wija Widastra (45) yang kerap disapa Wija telah menciptakan banyak karya seni patung yang memukau sebagai seorang seniman. Namun, di balik keindahan karya-karyanya, tersimpan kisah perjuangan seorang seniman yang harus bergelut dengan penyakit asma sejak ia kecil.
Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seakan menjadi napas kedua bagi Wija dan memberikan harapan jangka panjang untuk kesehatannya dalam menghadapi penyakit asma.
Wija terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar. Ia mengaku sering memanfaatkan JKN selama melakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit hingga rawat inap di salah satu rumah sakit di Kabupaten Gianyar.
“Sempat dulu masuk Unit Gawat Darurat (UGD) karena asma saya kumat mendadak dan harus menjalani rawat inap selama seminggu karena kondisinya cukup parah. Saat di rumah sakit, saya langsung ditangani oleh dokter dan harus menjalani serangkaian pengobatan. Setelah kondisi saya dinyatakan pulih, dokter memperbolehkan saya untuk pulang. Sekarang saya rutin ke rumah sakit setiap bulan untuk kontrol, mencari obat serta memastikan kondisi saya sudah sehat," ungkap seniman asal Banjar Dauh Uma, Gianyar tersebut pada Rabu (23/10).
Wija mengatakan bahwa pelayanan kesehatan kini sangat mudah. Setiap melakukan kontrol rutin tiap bulan ke rumah sakit, ia hanya dimintai kartu JKN dan surat rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar, dalam hal ini adalah Puskesmas. Wija selalu taat mengikuti prosedur yang berlaku saat mengakses layanan kesehatan. Sebagai peserta JKN kelas 3, ia pun merasakan bahwa pelayanan kesehatan yang ia terima sangat memuaskan sehingga kondisi Wija lekas membaik.
“Sekarang saya bisa kembali berkegiatan seperti biasa, sudah bisa bekerja lagi. Dengan adanya JKN ini saya sangat terbantu, seluruh biaya pengobatan dan kontrol saya selama ini ditanggung oleh JKN. Meskipun saya merupakan peserta PBI yang kelas perawatannya adalah kelas 3, saya sama sekali tidak merasakan adanya perbedaan pelayanan antara peserta JKN dengan pasien lainnya saat berobat ke rumah sakit," katanya.
Ia sangat bersyukur terdaftar sebagai peserta JKN yang didaftarkan oleh pemerintah, mengingat proses pengobatan yang Wija jalani selama ini jika dikalkulasikan tentunya sudah memakan biaya yang sangat besar. Adanya Program JKN membuat Wija bisa berfokus pada kesehatannya tanpa perlu pusing memikirkan biaya pengobatan karena sudah ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
“Saya tidak tahu berapa uang yang seharusnya saya keluarkan untuk pengobatan selama ini, yang terpenting saat ini saya sehat, jadi saya bisa bekerja seperti biasa untuk menafkahi keluarga. Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar karena sudah mendaftarkan saya sebagai peserta JKN untuk menjamin kesehatan saya dan keluarga saya," ujarnya lagi.
Wija seakan mendapatkan harapan jangka panjang dengan adanya Program JKN ini. Ia juga berharap agar program ini dapat terus berlanjut karena menurutnya kehadiran JKN sangat berdampak positif untuk ia dan keluarganya. Selain mempermudah prosedur pelayanan kesehatan, JKN juga membantunya dari sisi finansial karena seluruh biaya pengobatan juga ditanggung tanpa terkecuali.
"Dengan keberlanjutan Program JKN ini, sata yakin seluruh lapisan masyarakat dapat terbantu dalam mengakses pelayanan kesehatan di fasilitas-fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Tidak usah menunda-nunda untuk mendaftar menjadi peserta JKN, karena kita tidak tahu kapan kita membutuhkan layanan kesehatan," katanya.
Editor: Robby
Reporter: BPJS Klungkung