search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Panen Cabai dan Sayur Hijau di Denpasar Terdampak Musim Penghujan
Selasa, 5 November 2024, 20:24 WITA Follow
image

beritabali/ist/Panen Cabai dan Sayur Hijau di Denpasar Terdampak Musim Penghujan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Memasuki musim penghujan, beberapa lahan pertanian di Kota Denpasar mengalami dampak terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil panen. 

Kondisi lahan yang basah, lembab, atau tergenang air memberikan pengaruh negatif terhadap komoditas pertanian, terutama pada jenis tanaman yang rentan terhadap cuaca ekstrem.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Bayu Brahmasta, menyampaikan, bahwa beberapa komoditas hortikultura sangat terpengaruh oleh kondisi lingkungan yang basah. 

Hal ini menyebabkan munculnya berbagai hama dan penyakit yang menyerang tanaman, seperti yang terjadi pada cabai dan sayur hijau.

“Memang ada dampak yang signifikan karena komoditas-komoditas tersebut sangat rentan terhadap kondisi basah. Hal ini memicu munculnya hama dan penyakit, yang akhirnya memengaruhi pertumbuhannya,” ujar Bayu, Selasa, (5/11/2024) di Kota Denpasar.

Menurutnya, tanaman cabai dan sayur hijau merupakan dua komoditas yang paling terdampak oleh musim penghujan. Pada tanaman cabai, penurunan hasil panen diperkirakan mencapai 10-20% akibat serangan penyakit Antraknose. 

Sementara itu, sayur hijau mengalami kesulitan dalam proses perkecambahan bibit yang terhambat oleh curah hujan yang tinggi.Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pertanian telah melakukan berbagai upaya preventif. 

“Kami telah mengadakan sekolah lapang budidaya terpadu cabai yang mengajarkan petani cara mengelola tanaman cabai selama musim penghujan. Selain itu, kami memberikan bantuan sarana produksi yang sesuai dengan kebutuhan musim ini, serta pendampingan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman (POPT),” terang Bayu.

Guna mengurangi kerugian pada sayur hijau, Dinas Pertanian kota Denpasar juga mengimplementasikan teknologi Rain Shelter (sungkup hujan) guna melindungi bibit sayur agar tidak rusak akibat hujan.

Sejumlah subak di musim penghujan tahun ini banyak menanam cabai, di antaranya Subak Anggabaya, Umalayu, Umadesa, Yangbatu, Dalem, Sembung, dan Pakel I. Sementara itu, daerah yang banyak menanam sayur hijau meliputi Sembung, Margaya, dan Cuculan.

Ia berharap para petani dapat menerapkan teknik budidaya yang tepat sesuai dengan musim, dengan bimbingan dari PPL dan POPT, agar hasil panen tetap optimal meskipun menghadapi tantangan musim penghujan.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami