Diminta AS, Qatar Disebut Setuju Usir Hamas dari Negaranya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Qatar disebut menyetujui permintaan Amerika Serikat (AS) untuk mengusir militan Hamas dari negaranya.
Pengusiran ini menjadi puncak dari upaya selama berbulan-bulan untuk menyepakati gencatan senjata di Gaza, Palestina. Hamas kembali menolak proposal gencatan senjata yang terakhir diajukan.
Qatar sendiri memainkan peran penting bersama AS dan Mesir dalam berbagai perundingan untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza yang belum juga membuahkan hasil hingga saat ini. Sejumlah pemimpin utama Hamas juga diketahui tinggal di ibu kota Qatar, Doha.
Instruksi ini diberikan AS pada Qatar sekitar dua pekan lalu. Qatar diminta berhenti memberi perlindungan bagi Hamas di Doha.
Melansir CNN, seorang sumber pejabat AS mengatakan, Qatar pun telah setuju dan berbicara dengan Hamas sejak pekan lalu.
"Setelah menolak usulan berulang kali untuk membebaskan sandera, para pemimpinnya seharusnya tidak lagi diterima di ibu kota mitra AS mana pun," ujar sumber tersebut.
Selama negosiasi gencatan senjata berlangsung, AS juga telah meminta Qatar untuk menggunakan ancaman pengusiran tersebut pada Hamas.
Namun demikian, hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti kapan anggota Hamas akan diasingkan dari Qatar dan ke mana mereka akan pergi. Sumber mengatakan bahwa Hamas diberi waktu yang cukup lama untuk meninggalkan Qatar.
Sementara itu, Turki dianggap sebagai pilihan yang memungkinkan sebagai tempat persinggahan Hamas berikutnya setelah Qatar.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken juga telah berulang kali memperingatkan Hamas soal ancaman pengusiran ini jika kelompok tersebut tak juga menyetujui gencatan senjata di Gaza, Palestina. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net