Tim SAR Simulasi Penanganan Kapal Ikan Terbakar di Perairan Benoa
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menggelar hari kedua Latihan SAR Gabungan di Dermaga Dumping 1 Pelindo, Pelabuhan Benoa, Denpasar, Jumat (22/11/2024) yang melibatkan berbagai instansi terkait.
Latihan ini disimulasikan dengan kejadian kapal ikan bernama KM Gurita yang terbakar di Perairan Benoa. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pihak di Provinsi Bali.
"Semakin meningkatnya aktivitas transportasi laut, baik dari sektor pariwisata maupun ekonomi, menuntut kita untuk memastikan standar keselamatan dan keamanan di wilayah perairan Bali tetap terjaga," ujar I Nyoman Sidakarya.
Latihan SAR Gabungan bertujuan untuk menguji prosedur operasional standar (SOP) dalam penanganan situasi darurat serta memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi potensi kecelakaan laut. Beberapa unsur SAR yang terlibat dalam latihan ini antara lain Lanal Denpasar, Ditpolairud Polda Bali, KSOP Benoa, Bakangdam IX/Udayana, Pelindo Benoa, BBKK Denpasar, RS Prof. Ngoerah Sanglah, BMKG Wilayah III, Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa, dan Distrik Navigasi Tipe A Kelas 2 Benoa.
Simulasi dimulai dengan asap oranye yang membubung tinggi, menandakan api yang membakar kapal KM Gurita. Tug Boat KT Jaya Negara 303 Pelindo segera mendekat untuk memadamkan kobaran api yang semakin meninggi. Setelah api berhasil dipadamkan, 4 unit RIB dan 1 unit rubber boat dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Dalam simulasi tersebut, dua korban dilaporkan mengalami gangguan pernafasan yang serius, sementara beberapa korban lainnya menderita luka bakar. Tim medis segera memberikan pertolongan pertama sebelum korban dievakuasi menggunakan dua unit ambulans untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Kami bersyukur latihan ini berjalan lancar, seluruh alat utama dan tim berhasil menempati posisi sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan. Kondisi perairan dan cuaca juga mendukung pelaksanaan simulasi ini," ungkap I Nyoman Sidakarya.
Lebih lanjut, Sidakarya berharap melalui kegiatan ini, kolaborasi lintas instansi dapat terus ditingkatkan, dan pengalaman yang didapat oleh seluruh personel yang terlibat dapat bermanfaat dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Latihan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kecelakaan atau bencana di wilayah perairan Bali, yang menjadi salah satu daerah dengan aktivitas maritim yang tinggi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga