search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemuda asal Jember Tewas Terseret Arus di Pantai Pulukan
Jumat, 24 Januari 2025, 22:18 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pemuda asal Jember Tewas Terseret Arus di Pantai Pulukan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Seorang pemuda asal Jember, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus laut di Pantai Pulukan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, pada Jumat (24/1/2025) siang, sekira pukul 09.30 WITA.

Kapolsek Pekutatan, Kompol I Putu Suarmadi, S.H., M.H., menjelaskan, korban bernama Rendi Adi Saputra (20), seorang buruh harian lepas asal Dusun Krajan B, Desa Curahkalong, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

“Korban bersama pelapor dan beberapa saksi berangkat ke Pantai Pulukan setelah selesai bekerja di proyek pembangunan villa. Sesampainya di pantai, korban langsung menceburkan diri ke laut meski sempat diingatkan oleh salah satu saksi tentang ombak besar,” ujar Kapolsek.

Meski telah diperingatkan, korban tetap berenang hingga akhirnya terseret arus. Sekitar 30 menit kemudian, tubuh korban terlihat mengapung sekitar tiga meter dari lokasi awal. Pelapor bersama saksi lainnya mencoba mendekati korban dan mendapati korban sudah tidak bernyawa.

Menurut laporan, korban sempat mengeluh merasa gerah dan melepas pakaiannya sebelum berenang ke laut. Rekannya, Faisol Akbar, sempat memperingatkan korban agar tidak mandi karena kondisi ombak besar. Namun, korban tetap menceburkan diri hingga akhirnya terseret arus.

“Karena pelapor dan para saksi tidak bisa berenang, mereka hanya menunggu di pinggir pantai dan melaporkan kejadian ini kepada rekan kerja lainnya serta kepala dusun setempat,” tambah Kompol Suarmadi.

Personel Polsek Pekutatan yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Pekutatan untuk mengevakuasi jasad korban.

Berdasarkan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas 1 Pekutatan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, terdapat tanda-tanda seperti bintik pendarahan pada mata serta busa putih di mulut korban, yang mengindikasikan korban meninggal karena tenggelam.

“Keluarga korban sudah dihubungi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Mereka juga menolak dilakukan autopsi,” jelas Kapolsek.

Kapolsek Pekutatan juga menambahkan, korban diduga mengalami stres sebelum kejadian.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami