search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus DBD di Tabanan Meningkat, Simak Cara Pencegahannya
Jumat, 21 Februari 2025, 09:42 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kasus DBD di Tabanan Meningkat, Simak Cara Pencegahannya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Sepanjang tahun 2024, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ditangani di RSUD Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan signifikan. 

Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak, bahkan dapat berujung pada kematian di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.

Untuk menghindari dampak fatal, selain melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan fogging berkala, langkah terbaik adalah mencegah penyakit ini sejak dini.

Dokter spesialis Penyakit Dalam RS Prof. Ngoerah Denpasar, dr. Kartika Tejawati, menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti, yang populasinya meningkat selama musim hujan.

“Nyamuk sebagai pembawa virus ini menggigit manusia, sehingga seseorang yang sistem imunnya lemah bisa terjangkit demam berdarah,” jelasnya.

Untuk mencegah DBD, dr. Teja menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh. Dengan sistem imun yang kuat, risiko infeksi demam berdarah bisa dikurangi secara signifikan.

Selain menerapkan 3M Plus sebagai cara utama mencegah penyebaran DBD, dr. Teja menyarankan masyarakat untuk melakukan vaksinasi DBD sesuai anjuran dokter.

“Hal ini karena vaksin DBD mampu melengkapi perlindungan keluarga dalam mencegah penyakit dengue dan mengurangi risiko keparahan,” lanjutnya.

Vaksinasi DBD telah direkomendasikan oleh asosiasi medis dan tersedia di Indonesia bagi individu berusia 6-45 tahun. Sebelum melakukan vaksinasi, masyarakat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Jika seseorang terinfeksi DBD, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah sebelum mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Beberapa langkah awal yang bisa dilakukan adalah beristirahat yang cukup untuk memulihkan tenaga, meningkatkan asupan cairan, serta mengonsumsi makanan bernutrisi. Jika demam tidak mereda, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter yang mungkin akan memberikan paracetamol untuk meredakan gejala.

Namun, bagi pasien anak, tidak disarankan untuk memberikan ibuprofen atau aspirin karena dapat berdampak buruk terhadap jumlah trombosit darah.

"Namun jika dalam kurun waktu 24 jam anak mengalami muntah disertai penurunan kondisi secara umum, segera bawa anak ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan," tambahnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami