search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Efek Samping Konsumsi Jahe Berlebihan yang Harus Kamu Waspadai
Senin, 28 April 2025, 10:53 WITA Follow
image

beritabali/ist/5 Efek Samping Konsumsi Jahe Berlebihan yang Harus Kamu Waspadai.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Jahe dikenal sebagai rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak hanya digunakan untuk menambah rasa pada masakan, tetapi jahe juga sering dijadikan bahan dasar berbagai minuman herbal dan obat tradisional. 

Namun, meskipun jahe memiliki banyak khasiat, konsumsi jahe berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu kamu waspadai. 

Dalam artikel yang disadur dari pafipcbanyuwangikota.org ini, kita akan membahas secara mendalam tentang efek samping konsumsi jahe berlebihan, berdasarkan penelitian terbaru dan data dari lembaga kesehatan di Indonesia.

1. Gangguan Pencernaan sebagai Efek Samping Konsumsi Jahe Berlebihan

Salah satu efek samping yang paling sering terjadi akibat konsumsi jahe berlebihan adalah gangguan pada sistem pencernaan. Jahe memang terkenal dengan kemampuannya untuk membantu meredakan mual dan meningkatkan proses pencernaan, namun dalam jumlah yang berlebihan, jahe justru dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Beberapa orang yang mengonsumsi jahe dalam jumlah besar bisa mengalami gejala seperti perut kembung, mulas, hingga diare.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa konsumsi jahe yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan asam lambung, yang akhirnya memicu rasa tidak nyaman pada perut. Meskipun jahe memiliki sifat yang menenangkan bagi sistem pencernaan, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak terkontrol, bisa memengaruhi proses pencernaan dengan cara yang sebaliknya.

2. Gangguan pada Tekanan Darah

Jahe memang dikenal untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, namun konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang terlalu drastis. Hal ini dapat membahayakan bagi mereka yang memiliki tekanan darah rendah atau sedang mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, jahe dapat memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah. Meskipun efek ini bermanfaat bagi orang dengan tekanan darah tinggi, bagi mereka yang memiliki tekanan darah rendah, ini dapat menyebabkan pusing, bahkan pingsan. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengonsumsi jahe secara berlebihan tanpa konsultasi medis.

3. Masalah pada Ginjal dan Hati

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Lembaga Biomedis dan Teknologi Indonesia mengungkapkan bahwa konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat menyebabkan masalah pada ginjal dan hati. Jahe mengandung senyawa aktif yang memiliki efek diuretik, yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Dalam kondisi tertentu, jika konsumsi jahe dilakukan secara berlebihan, hal ini dapat membebani ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah ginjal sebelumnya.

Selain itu, jahe juga berpotensi meningkatkan produksi cairan tubuh lainnya, yang bisa memberikan tekanan lebih pada hati, sehingga menyebabkan gangguan fungsi hati dalam jangka panjang.

4. Efek Samping pada Kehamilan

Bagi ibu hamil, meskipun jahe memiliki manfaat untuk meredakan mual dan muntah selama kehamilan, konsumsi jahe berlebihan dapat memberikan dampak negatif. Dalam beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan oleh Rumah Sakit Dr. Soetomo di Surabaya, ditemukan bahwa konsumsi jahe yang berlebihan dapat menyebabkan kontraksi rahim yang tidak diinginkan. Hal ini tentu saja berisiko untuk kesehatan ibu dan janin.

Sehingga, meskipun jahe bermanfaat untuk mengatasi morning sickness, sebaiknya dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai jumlah jahe yang aman untuk dikonsumsi.

5. Reaksi Alergi pada Beberapa Orang

Walaupun jahe adalah bahan herbal alami, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsinya. Efek samping yang bisa terjadi berupa ruam kulit, gatal-gatal, atau bahkan sesak napas. Hal ini bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap senyawa yang ada dalam jahe.

Menurut studi yang dilakukan oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, meskipun reaksi alergi terhadap jahe tergolong jarang, tetapi mereka yang memiliki riwayat alergi terhadap rempah-rempah lainnya sebaiknya berhati-hati. Jika terjadi gejala alergi, segera hentikan konsumsi jahe dan konsultasikan dengan dokter.

Herbal Jahe di Indonesia dan Cara Penggunaannya

Jahe tidak hanya digunakan dalam bentuk segar atau kering, namun juga sering dijadikan bahan baku dalam pembuatan jamu atau obat tradisional. Di Indonesia, jahe banyak digunakan dalam bentuk seduhan jahe panas untuk menghangatkan tubuh, terutama di malam hari. Jahe juga bisa dicampurkan dengan madu untuk meredakan batuk atau pilek.

Namun, penting untuk selalu memperhatikan dosis yang dikonsumsi. Jahe dalam jamu atau teh biasanya sudah memiliki dosis yang terukur, tetapi jika kamu membuatnya sendiri, pastikan untuk tidak mengonsumsi jahe secara berlebihan. Mengingat efek samping yang bisa terjadi jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak, maka konsumsi jahe harus dilakukan dengan hati-hati.

Kesimpulan

Meskipun jahe memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tidak dapat dipungkiri, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya. Gangguan pencernaan, penurunan tekanan darah yang berlebihan, masalah pada ginjal dan hati, reaksi alergi, serta risiko pada kehamilan merupakan beberapa efek samping yang perlu kamu waspadai. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi jahe dalam jumlah yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.

Jika kamu ingin mengonsumsi jahe untuk mendapatkan manfaatnya, pastikan kamu melakukannya dengan bijak dan tidak berlebihan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat disarankan jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah rendah, gangguan ginjal, atau sedang hamil. Sebagai bahan herbal yang mudah ditemukan di Indonesia, jahe dapat memberikan banyak manfaat, tetapi hanya jika digunakan dengan cara yang benar.

Kamu juga perlu ingat bahwa meskipun jahe bermanfaat, tetap ada batasan yang harus dipatuhi agar tubuh tetap sehat. Mengonsumsi rempah-rempah ini secara wajar akan memberikan manfaat optimal tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan. Jadi, nikmatilah manfaat jahe, tapi jangan sampai berlebihan!

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami