search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Koster Siapkan BUMD Pangan, Air, Energi, dan Transportasi di Bali
Selasa, 10 Juni 2025, 08:57 WITA Follow
image

beritabali/ist/Koster Siapkan BUMD Pangan, Air, Energi, dan Transportasi di Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Wayan Koster memimpin rapat Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) Pangan, Air, Energi, dan Transportasi yang digelar di Gedung Kertha Sabha, Jayasabha, pada Senin (9/6) siang.

Dalam rapat tersebut, Koster menegaskan bahwa penataan pembangunan Bali lima tahun ke depan dilakukan secara komprehensif sesuai dengan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru.

"Saya ingin membuat tatanan kehidupan masa depan Bali sehingga Pemimpin kedepan memiliki fondasi pembangunan Bali yang baik sesuai yang tertuang dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru," jelasnya.

Di bidang energi, Koster kembali menegaskan keinginannya agar Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih. Ia meminta pembangkit listrik di Bali menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

"Selain pembangkit listrik yang harus ramah lingkungan agar udara Bali tidak mengalami polusi, Saya juga mendorong penggunaan PLTS Atap," terangnya. Ia menambahkan, sumber polusi udara di antaranya berasal dari pembangkit listrik, industri, dan kendaraan. Oleh sebab itu, masyarakat Bali didorong untuk beralih menggunakan kendaraan listrik.

Lebih jauh, Koster menyatakan keinginannya agar masyarakat Bali tidak lagi mengalami gangguan pasokan listrik, sehingga ke depan ketersediaan energi menjadi lebih stabil.

Di sektor air, Koster menyayangkan sumber air di Bali yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Ketersediaan debit air di Bali sebenarnya cukup banyak namun belum dimanfaatkan secara baik. Satu daerah airnya melimpah bahkan sampai terbuang, namun ada daerah yang kekurangan air. Ketersediaan air yang melimpah ini harus dimanfaatkan agar merata, jangan sampai ada yang kekurangan atau kesulitan air," tegasnya.

Tak hanya energi dan air, program Bali Daulat Pangan juga menjadi prioritas utama. Koster menyebutkan, tanah Bali sangat subur dengan banyak komoditas pangan lokal berkualitas, namun selama ini belum terserap maksimal.

"Kita harus bisa hidup dari sumber pangan Bali itu sendiri. Bali itu kaya akan sumber pangan. Saya ingin masyarakat Bali untuk makan atau hidupnya bisa semuanya terpenuhi dari Bali sendiri. Tidak harus mendatangkan dari luar Bali. Untuk itu, saya ingin Bali daulat pangan. Kita harus petakan komoditas pangan di Bali. Bali membutuhkan inovasi dalam sektor pertanian, khususnya dalam pemanfaatan lahan kering dengan pendekatan teknologi modern," imbuhnya.

Koster menjelaskan, nantinya dengan kehadiran BUMD Pangan, hasil panen petani akan dibeli oleh BUMD dan disalurkan ke industri atau langsung ke masyarakat dengan harga yang terjangkau. Selain itu, petani akan dibayar di awal tanpa harus menunggu lama.

"Dengan hadirnya BUMD akan memutus Pengijon atau Tengkulak sehingga petani mendapatkan harga yang pantas. Mengingat selama ini dengan sistem ijon, di mana tanaman atau hasil pertanian dibeli dalam kondisi belum panen (masih hijau) dan baru diserahkan setelah panen dengan harga yang lebih rendah. Hotel harus mengakomodir hasil petani Bali, mereka harus menggunakan produk lokal Bali," jelasnya.

Di bidang transportasi, Koster menyoroti pentingnya pengelolaan layanan darat, laut, dan udara yang profesional untuk mengatasi persoalan mobilitas di Bali. Tingginya pertumbuhan kendaraan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan jalan menjadi tantangan tersendiri.

"Pengelolaan angkutan umum yang baik menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah mobilitas di Bali," tegasnya.

Menurut Koster, sistem kelembagaan yang cocok harus dikembangkan untuk mengelola transportasi darat secara profesional dan berkelanjutan.

Rapat tersebut turut dihadiri Tim Percepatan Pembangunan Pemprov Bali, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Bali, serta perwakilan Kabupaten/Kota se-Bali.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami