Tisira Jadi Garda Depan Tangani Rabies di Bangli
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Kasus rabies masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Bangli, Bali.
Untuk menekan penyebaran virus yang ditularkan melalui hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, Pemkab Bangli terus menggencarkan berbagai upaya, mulai dari vaksinasi massal, pengadaan anggaran vaksin, hingga penguatan peran Tim Siaga Rabies (Tisira) di seluruh desa dan kelurahan.
Hingga akhir Juli 2025, capaian vaksinasi rabies baru mencapai 40 persen dari total populasi HPR yang jumlahnya lebih dari 53 ribu ekor.
Sementara itu, angka kasus rabies menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2023 tercatat 72 kasus positif, turun menjadi 47 kasus pada 2024, dan hingga Juli 2025 tercatat 29 kasus.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk Tisira di 68 desa dan 4 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan.
"Tim ini bertugas untuk melakukan pendataan hewan penular rabies, pengawasan lalu lintas hewan, penanganan kasus gigitan rabies serta edukasi tentang pemeliharaan hewan penular rabies dengan baik dan benar," jelas Sarma, Selasa (29/7/2025).
Untuk mendukung program vaksinasi, Pemkab Bangli mengalokasikan anggaran sebesar Rp382 juta untuk pengadaan 30 ribu dosis vaksin, ditambah pasokan dari pemerintah pusat dan provinsi sehingga stok vaksin yang tersedia mencapai 36 ribu dosis.
"Dengan stok vaksin yang memadai, target 80 persen cakupan vaksinasi hingga akhir tahun diharapkan dapat tercapai," ujar Sarma.
Ia menambahkan, berkat berbagai langkah strategis yang dijalankan, kesadaran masyarakat terhadap bahaya rabies juga meningkat. Banyak warga aktif menanyakan jadwal vaksinasi maupun datang langsung ke lokasi vaksinasi hewan.
"Diharapkan hal ini sejalan dengan langkah pemerintah dalam penanganan kasus rabies", katanya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl