Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Dua Anak Sakit DBD, Ibu di Klungkung Bersyukur Biaya Pengobatan Ditanggung JKN
bbn/jamkesnews.bpjs-kesehatan.go.id/Dua Anak Sakit DBD, Ibu di Klungkung Bersyukur Biaya Pengobatan Ditanggung JKN.
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Nasib kurang baik menimpa ibu rumah tangga asal Klungkung bernama Nengah Widiantari (42). Kedua anaknya yang sudah remaja secara bergantian harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat menderita demam berdarah.
Namun, di balik keresahan yang ia alami, Widiantari tetap teguh menemani anaknya yang saat itu dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Klungkung. Perawatan anaknya menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menanggung biaya pengobatan.
“Begitu masuk rumah sakit, saya langsung gunakan JKN yang saya dapat dari pemerintah, kebetulan kami sekeluarga telah didaftarkan oleh desa. Begitu masuk rumah sakit, saya langsung dimintai kartu atau identitas lain untuk memastikan saya punya JKN, begitu dinyatakan aktif kami mulai tenang,” ceritanya saat disambangi di rumahnya pada Selasa (30/09).
Ia bercerita jika saat itu memang banyak tetangganya mengalami penyakit demam berdarah, seperti yang disampaikan dokter di rumah sakit, demam berdarah yang diderita anaknya merupakan virus yang sangat mudah menular. Kejadiannya diawali oleh anak pertamanya yang saat itu tiba-tiba demam dan lemas sampai tidak enak makan.
Baca juga:
Terbantu Program JKN, Biaya Operasi Tumor hingga Perawatan Diabetes Andayani Ditanggung Penuh
Ia sudah curiga dengan kondisi anaknya yang kemudian segera ia ajak ke Puskesmas tempatnya terdaftar untuk mendapat penanganan awal. Sempat diberikan obat penurun panas oleh dokter yang jaga di puskesmas saat itu, namun kondisi anaknya tak kunjung membaik.
“Karena panasnya naik turun selama tiga hari, akhirnya Puskesmas memberikan kami rujukan ke rumah sakit. Hasil cek lab di rumah sakit menunjukkan jika trombositnya rendah, seperti dugaan saya jika ia kena virus demam berdarah. Anak pertama saya harus menjalani rawat inap empat hari tiga malam hingga trombositnya kembali normal dan kondisinya membaik,” ceritanya.
Selama anaknya dirawat, Widiantari mengaku semuanya berjalan dengan baik dan lancar, mulai dari kunjungan dokter dan perawat hingga pemberian obat yang sangat teratur. Ia pun mengaku puas dengan layanan yang ia terima, hingga pada saat pulang dari rumah sakit ia memastikan jika tidak ada biaya tambahan yang ia keluarkan.
“Semuanya ditanggung JKN, saya tidak keluar biaya sepeserpun, padahal biayanya jelas-jelas tidak sedikit untuk ukuran ekonomi seperti kami. Saya merasa sangat terbantu dengan adanya JKN ini, jadi saya sangat berterima kasih, jika tidak ada JKN pastinya kami akan merasa kesulitan biaya,” lanjutnya.
Selang sembilan hari dari anak pertamanya sembuh, ternyata anak keduanya juga menyusul mengalami penyakit yang sama. Karena telah memiliki pengalaman pada anak pertamanya, ia kemudian langsung menyampaikan keluhan yang sama ke puskesmas hingga akhirnya anak keduanya juga dirujuk ke rumah sakit setelah menjalani observasi terlebih dahulu.
Anak keduanya menjalani perawatan yang sama dengan kakaknya, ia juga menjalani cek darah yang menunjukkan hasil yang sama, trombositnya juga rendah dan tentu harus menjalani rawat inap. Bahkan rawat inapnya pun sama yaitu empat hari tiga malam. Lagi-lagi Widiantari harus melewati hari-hari yang sama di rumah sakit tersebut.
Dua kali menemani anak-anaknya dirawat di rumah sakit, Widiantari mengaku JKN sangat berharga bagi masyarakat seperti dirinya. Ia berharap kepesertaan JKNnya tetap aktif setiap saat sehingga aman ketika dibutuhkan.
“Meskipun hanya kelas 3 tetapi saya sangat bangga punya JKN, semoga kepesertaan saya tetap aktif dan aman ketika dibutuhkan, saya menyerahkan sepenuhnya proteksi kesehatan saya kepada JKN,” tutup Widantari.
Editor: Redaksi
Reporter: BPJS Klungkung
Berita Terpopuler
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 4028 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 3498 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 3476 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 3253 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem