search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Buleleng Isyaratkan Penolakan
Rabu, 29 Agustus 2007, 16:31 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Wacana melokalisasi para pekerja seks komersial (PSK) ternyata tidak berumur panjang. Munculnya penolakan dari berbagai tokoh, membuat pencetus ide lokalisasi menutup wacana tersebut.

 

Kalau sebelumnya tokoh adat dan tokoh kampus menolak wacana lokalisasi tersebut, giliran pemerintah Kabupaten Buleleng menegaskan penolakan.Meski tidak secara tegas menyebutkan, namun hasil dengar pendapat antara eksekutif dengan panitia khusus atau pansus DPRD membahas ranperda HIV/AIDS, Pemkab Buleleng mengisyaratkan penolakannya.

Wakil Bupati Buleleng Made Arga Pinatih mengatakan, dari kaca mata medis, lokalisasi para PSK memang memudahkan pengawasan, namun lokalisasi tersebut bertolak belakang dengan norma-norma pembangunan Bali yang berwawasan budaya.

 

Kita tetap mengacu pada norma budaya dan setiap jengkal tanah di Bali memiliki arti kesucian," tegasnya di hadapan sejumlah anggota DPRD Buleleng.

 


Terkait munculnya penolakan tersebut, salah satu anggota pansus, Ketut Siwa, yang melempar wacana lokalisasi para PSK, saat dikonfirmasi mengaku dapat memahami masukan dan kritikan dari masyarakat. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami