Pecairan Dana Desa Tidak Jelas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pencairan alokasi dana desa (ADD), belakangan diterpa isu tidak sedap, dalam pencairan dana desa tersebut, disinyalir ada broker yang bermain untuk mendapatkan jatah dari ADD tersebut.
Untuk memperlancar proses pencairan dana desa yang disediakan oleh pemkab Buleleng, pihak desa didampingi oleh pihak ketiga yang disebut-sebut sebagai fasilitator. Pihak ketiga ini bertugas memberikan arahan didalam penyusunan amprahan termasuk pertanggung jawaban dana desa tersebut.
"Pihak ketiga ini mendapat honor sampai jutaan rupiah. Namun belum jelas honor tersebut didapatkan dari mana."ungkap seorang sumber yang identitasnya tidak mau dibuka.Kepala Bagian Pemerintahan Setda Buleleng Cok Ganda Putra saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, mengaku tidak tahu menahu atas keberadaan pihak ketiga tersebut.
Menurut Cok Ganda Putra, "untuk proses pencairan alokasi dana desa tersebut, bupati sendiri telah menyediakan tim khusus dengan surat keputusan."tegasnya.Kepala Desa Nagasepeha I Made Sudiada mengungkapkan, untuk mengurus pencairan ADD, mengaku pihak ketiga yang disebut-sebut sebagai fasilitator tersebut memang ada.
Namun belakangan, fasilitator tersebut sangat jarang ke desa, kecuali ditelpon. "kalau kita perlukan kita langsung telpon,"ungkapnya.
Reporter: bbn/ctg