search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Teknik Pijat Akupressure Bagi Tuna Netra
Rabu, 7 November 2007, 15:44 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sebanyak 40 orang penyandang cacat Tuna Netra di Kota Denpasar mulai tanggal 7 sampai 20 Nopember mendatang bakal diberikan keahlian dan ketrampilan teknik memijat Akupressure di UPTD Dinas Kesejahteraan Propinsi Bali.

 

Pelatihan ini untuk melengkapi teknik memijat yang sudah dimiliki sebelumnya oleh para pemijat Tuna Netra di Kota Denpasar.


Hal ini disampaikan Kasi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat Dinas Sosial Kota Denpasar, Drs. Ketut Likub Msi yang didampingi Ketua Pertuni Denpasar, Ketut Masir ditemui disela-sela pelatihan, Rabu (7/11).


Menurutnya, dengan memberikan pelatihan Akupressure ini, diharapkan para pemijat tuna netra mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para pasiennya. Para pemijat tuna netra ini kata Ketut Likub, rata-rata sudah menguasai beberapa jenis pijatan diantaranya Pijat Refleksi, Sport Massage, Sihatzu dan Aroma Terapi.
Dengan tambahan teknik Akupressure ketrampilan memijat para tuna netra ini menjadi lebih lengkap, ujar Likub.
Para penyandang cacat ini harus kita perhatikan dengan memberikan berbagai macam pelatihan. Istilah kita berikan kailnya, bukan ikannya. Sehingga mereka bisa hidup mandiri dan tidak menggantungkan hidupnya kepada belas kasihan orang lain,imbuhnya.
Disamping bantuan berupa pelatihan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa alat bantu dengar dan tongkat. Pada prinsipnya bagaimana kita mengupayakan sehingga tidak ada penyandang cacat di Denpasar yang hidupnya menggepeng di jalan-jalan, tegas Likub.

Sementara itu, Ketut Masir mengaku sangat berterima kasih atas perhatian Pemkot Denpasar kepada para anggotanya di Denpasar. “Kami sebagai penyandang cacat merasa sangat diperhatikan oleh Pemkot Denpasar, Kami merasa diperhatikan secara fisik maupun rohani. Kami sering diajak melakukan Tirtayatra ke sejumlah pura di Bali. Bahkan, untuk menyalurkan hobi dan bakat, atas fasilitas Pemkot kami penyandang cacat tuna netra juga dibuatkan acara lomba Utsawa Dharma Gita antar penyandang cacat tuna netra,kata Masir.


Untuk meningkatkan usaha dibidang ekonomi, kata Masir pihaknya juga membentuk KUBE (kelompok usaha bersama). Sampai saat ini ada sekitar 7 KUBE dengan 105 anggota penyandang cacat di Denpasar. Untuk pekerjaan memijat, anggota kami sudah banyak yang melayani tamu di hotel-hotel berbintang di Denpasar. Mengenai tarif juga cukup murah hanya 35 ribu per jam sedangkan mengenai hasil pijatan, kami jamin pasti memuaskan, kata Masir berpromosi. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami