search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dirikan Monumen
Kamis, 8 November 2007, 13:58 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menindaklanjuti rencana pendirian Monumen Kepedulian Terhadap Anak Terlantar, Yayasan Rose dari Belanda kembali beraudensi dengan Pemerintah Kota Denpasar.

 

Hadir dalam acara itu, Ketua Yayasan Rose, Mirjam Van Oort didampingi Wakil Konsul Belanda, Arifin serta Ketua Yayasan Sosial Putra Putri Bangsa, Marlina yang merupakan rekanan dari Yayasan Rose.


Audensi ini diterima Sekda Kota Denpasar, Drs. I Nyoman Aryana, Msi didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Putu Budiasa di Ruang Kerjanya Kamis (8/11).


Dalam kesempatan tersebut, Mirjam Van Oort mengatakan gambar dari monumen tersebut merupakan suatu karya seni dengan bentuk bunga rose (mawar, red). Monumen semacam ini telah didirikan di 35 negara di dunia. Mirjam Van Oort mengharapkan dengan didirikannya monumen ini, nantinya bisa menjadi penghubung antara dua negara yang mempunyai kepedulian yang sama terhadap anak-anak.


Sementara Wakil Konsul Belanda, Arifin menambahkan menumen ini akan dibangun di Denpasar dan satu-satunya di Indonesia. Alasannya mengingat Denpasar sebagai Ibukota Propinsi Bali dan hampir segala kegiatan internasional dipusatkan di Bali. Bali di mata dunia sudah sangat terkenal. Dengan dibangunnya Monumen Kepedulian Anak Terlantar diharapkan dapat menjadi inspirasi pada masyarakat untuk turut peduli pada anak terlantar, ujarnya.

Menurut rencana, monumen Kepedulian Anak Terlantar akan didirikan dengan menggunakan bahan-bahan dari Bali dengan ketinggian mencapai 2 meter. Dari 35 negara, monumen ini bentuknya berbeda-beda, namun lambang pada monumen tersebut sama yakni berupa Bunga Mawar. Rencananya monumen ini akan dibangun bulan Juli 2008, dengan lokasi akan ditentukan antara Lapangan Lumintang dan Lapangan Renon.
Arifin juga menambahkan, Yayasan Rose telah mengusulkan pada PBB setiap tanggal 26 September dijadikan peringatan untuk anak-anak terlantar. Bila ini disetujui, maka setiap tanggal 26 September pada monumen yang telah dibangun akan diperingati secara serempak.


Sementara Sekda Kota Denpasar, I Nyoman Aryana menyambut baik rencana pembangunan monumen tersebut. Ini merupakan monumen kemanusian,ujarnya. Disamping itu, diharapkan setelah dibangunnya monumen ini, bisa dijadikan salah satu objek wisata bagi wisatawan. Untuk merealisasi pembangunan monumen tersebut Aryana mengharapkan kerjasama dari instansi terkait yaitu Dinas Pariwisata dan Dinas Tata Kota. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami