search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Baktiseraga Takut Konsumsi Air
Sabtu, 2 Februari 2008, 18:15 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Keresahan warga Desa Baktiseraga akibat tercampurnya air minum desa masih dirasakan hingga Sabtu (2/2), sejumlah warga masih takut memanfaatkan air yang dikelola desa itu untuk keperluan sehari-hari, apalagi untuk dikonsumsi.

“tadi tetatangga saya, mungkin lupa, ngerendam beras mengunakan air kran, beberapa menit kemudian sadar air tersebut tercampur zat kimia, ya, beras yang sudah direndam itu dibuang, takut katanya,” ungkap Gede Riasa, Kepala Dusun Galiran, Desa Baktiseraga.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga yang memanfaatkan air desa tersebut, terpaksa antri mendapatkan air dari tetangan terdekat yang berlangganan air PDAM, “ mau gimana lagi, untuk keperluan air yang dikonsumsi kita minta ke tetangga yang sudah pasang air dari PDAM, “ ungkap seorang Ibu yang tengah menunggu giliran mendapatkan air dari kran PDAM.

Kepala Dusun Galiran Gede Riasa mengatakan, warga masih takut untuk mengkonsumsi air kran milik desa, walaupun selama sehari telah dilakukan pengurasan di bak penampungan air tersebut di Dusun Bangah, Desa Panji Kecamatan Sukasada.“mungkin dalam tiga hari ini, warga masih trauma (takut,red) untuk mengunakan air desa, namun beberapa warga sudah ada yang berani memanfaatkan untuk keperluan selain dikonsumsi,” papar Riasa.

 



Untuk memastikan air minum yang dikelola Desa Baktiseraga itu telah tidak tercemar, sejumlah warga mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Kesehatan melalui PDAM Buleleng.“yang jelas kalau sudah ada kepastian hasil lab yang sample (contoh,red) diambil oleh PDAM kita ketahui, mungkin kita baru yakin dan berani mengkonsumsi kembali air desa ini,” ungkap Gojo warga Dusun Galiran.

Sebelumnya, warga di Desa Baktiseraga, terutama di Dusun Galiran, Seraya dan Tista, tidak bisa menikmati fasilitas air minum milik desa setempat, pasalnya air yang distribusikan dari bak penampungan yang terletak di Dusun Bangah, Desa Panji telah tercampur zat kimia yang jenisnya belum diketahui, bahkan kondisi itu memunculkan adanya runmor adanya upaya sabotase mencampur air dengan zat kimia hingga warga resah. (sas)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami