search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pernyataan Sikap Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Minggu, 20 April 2008, 14:00 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

1. Meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak tunduk pada tekanan Ormas untuk membubarkan Ahmadiyah karena Ahmadiyah ikut berjasa mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sudah ada sejak tahun 1925. Satu dari 13 orang penerima kedaulatan NKRI dari Belanda tahun 1949 merupakan pemimpin Ahmadiyah.

2. Meminta Bakorpakem mempertimbangkan kembali rekomendasinya tentang pelarangan Ahmadiyah. Pemantauan Bakorpakem tidak adil dan sepihak serta tidak mengikutkan pemantau independen, sehingga masih berkesimpulan Ahmadiyah mempunyai kita suci Tadzkirah. Itu merupakan kebohongan publik yang besar dari sebuah lembaga pemerintah yang kredibel.

3. Meminta media massa baik cetak maupun elektronik agar tetap bekerja secara profesional, sesuai undang-undang Pers dan kode etik jurnalistik, dalam memberitakan persoalan Ahmadiyah.

4. Jemaat Ahmadiyah akan menempuh jalur hukum baik di tingkat nasional maupun internasional, dalam mempertahankan hak azasi kebebasan beribadah dan beragama.

5. Tidak tunduk pada golongan manapun yang menyatakan Ahmadiyah menodai atau menyimpang dari ajaran Islam.

6. Mengimbau para pemimpin Indonesia mulai pemerintahan, ormas, partai politik, LSM dan pemimpin dari berbagai elemen lainnya, agar ikut serta menyelamatkan bangsa Indonesia dari perpecahan. Jangan sampai fitnah agama digunakan sebagai alat pemecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami