search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nelayan : Nggak Naik pun Sudah Susah
Jumat, 16 Mei 2008, 15:00 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Menjelang kenaikan harga BBM jenis bensin, nelayan Kusamba sudah ketar-ketir. Mengingat hasil tangkapan dan nilai jual ikan sangat kecil. Disamping itu untuk sekali melaut dengan cara memancing sistem jigging membutuhkan modal sekitar Rp 150.000,- belum termasuk perbekalan selama melaut. “Cuaca sekarang tidak menentu, sehingga sering mengecoh para nelayan pak,” jkata Ketut Rindi (40) asal desa Kusamba, Klungkung, Jumat (16/5).

Ketut Rindi yang menyelingi pekerjaan nelayannya dengan menerima pesanan jukung menyebutkan musim pada saat ini mudah berubah. Sehingga bulan kalender tidak lagi menjadi acuan dalam melaut. “Yang masih bisa dipercaya sekarang adalah gugusan bintang dan bulan purnam atau bulan mati. “Kalau BBM jadi naik, kami pasti susah. Sekarang saja BBM belum naik, amplas, cat, dempul dan lainnya sudah naik harga,” keluhnya.

Nelayan yang sudah melaut sejak 20 tahun silam ini, dapat memastikan kenaikan BBM sudah pasti diikuti kenaikan harga bahan pokok. “Kalau harga bensin saja yang naik sih gak apa, tapi kebutuhan sehari-hari pasti melonjak tajam,” keluhnya lagi. Hanya dirinya masih bisa bersyukur, Bali masih aman-aman saja walau BBM bakal naik. Dari pantauan Beritabali.com, Jumat (16/5), saat ini nelayan Kusamba yang masih aktif melaut sekitar 90 nelayan dari 167 nelayan. Sebagian dari mereka mengalihkan pekerjaan sebagai buruh pertukangan atau menerima pesanan pembuatan perahu. 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami