search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
CBS Kalem, Pastika-Winasa Semangat
Senin, 19 Mei 2008, 15:20 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Universitas Udayana Bali hari ini menggelar gelar visi dan dialog program calon Gubernur Bali. Di hadapan panelis dan audiens yang berasal dari berbagai kalangan, semua kandidat diuji kualitas intelektualnya sebagai calon pemimpin Bali untuk 5 tahun ke depan. Dalam acara ini hanya cagub Gede Winasa yang didampingi oleh calon wakilnya, Gusti Bagus Alit Putra. Sementara Cagub Made Mangku Pastika dan Cok Budi Suryawan tidak didampingi oleh calon wakilnya masing-masing.

Cok Budi Suryawan tampil paling formal dengan mengenakan setelan jas warna gelap, kemeja putih, dan dasi warna kuning keemasan. Sementara 2 kandidat lainnya mengenakan baju batik. Setelah memperkenalkan diri dan menyampaikan visi-misi serta program masing-masing, setiap cagub diminta untuk mengomentari paparan yang disampaikan oleh 4 orang panelis. Paparan yang disampaikan berisi berbagai persoalan Bali mulai soal kependudukan, hukum dan HAM, pertanian, lingkungan hidup, tata ruang, pariwisata, kesehatan, dan berbagai persoalan lainnya.

Saat merespon paparan ini, cagub Cok Budi Suryawan terlihat paling kalem dalam menanggapi berbagai persoalan yang disampaikan panelis. Jawaban yang diberikan terkesan datar dan normatif. Misalnya, ketika ditanya bagaimana cara memajukan pertanian Bali, Cok Budi menjawab dengan memberi bantuan uang kepada seluruh subak yang ada di Bali dan membentuk koperasi tani. Sementara dua cagub lainnya yakni Mangku Pastika dan Gede Winasa terlihat sama-sama semangat dalam menjawab atau merespon paparan yang disampaikan oleh panelis. Saking semangatnya, kedua cagub ini seringkali kekurangan waktu untuk menyampaikan responnya tentang berbagai persoalan yang dihadapi Bali.

"Untuk memajukan pertanian di Bali, kita harus cari penyebab kenapa orang Bali tidak mau lagi jadi petani? Kenapa kita orang Bali tidak bangga jadi petani, sementara orang Jepang Bangga. Jangan sampai lahan pertanian yang dulu dihuni Dewi Sri (dewi pertanian) sekarang lebih banyak dihuni oleh Mbak Sri (petani penggarap dari luar Bali)," kata Pastika semangat, yang disambut tepuk tangan pengunjung.

Sementara cagub Winasa menyampaikan gagasan menciptakan Bali yang swasembada pangan dengan cara memberi proteksi kepada petani, terutama saat panen raya. "Di sini harus ada proteksi kebijakan pertanian dari pemerintah, agar para petani juga menikmati hasil saat panen raya," kata Winasa. Kondisi CBS yang cenderung kalem, datar dan normatif, serta Pastika dan Winasa yang sama-sama semangat dan inovatif dalam merespon pertanyaan panelis dan audiens, berlangsung hingga acara ini usai. "Wah, disini sudah kelihatan kualitas cagubnya, mana yang betul-betul mempunyai visi dan misi serta cerdas dan mana yang agak dangkal pengetahuannya terhadap berbagai persoalan yang dihadapai Bali dan kurang inovatif," kata Ngurah, salah seorang warga yang hadir dalam acara ini. 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami