search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Turis Asing di Bandara Disurvey PES
Selasa, 27 Mei 2008, 18:32 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasa dengan Badan Pusat Statistik, mulai 23 hingga 31 Mei mendatang melakukan Passenger Exit Survey (PES) terhadap turis asing di Bandara Internasional Ngurah Rai. Survey ini untuk menggali informasi tentang data serta profil turis asing selama berkunjung ke Bali.

Menurut Sekretaris Jenderal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Wardiyatmo, survey terhadap turis asing di Bandara Ngurah Rai akan dilakukan 2 kali yakni pada saat Low Season 23 hingga 31 Mei, dan saat High Season bulan Juli mendatang.

“Untuk tahap pertama kita akan ambil 1300 sample, dan pada tahap kedua kita akan ambil 1800 sample. Dari survey ini akan diketahui jumlah pengeluaran serta lama tinggal wisatawan asing selama berkunjung di Bali. Dari sana akan bisa dihitung berapa devisa yang dihasilkan dari sektor pariwisata,” jelasnya di Bandara Ngurah Rai, Selasa (27/5).

Dari 9 pintu lokasi survey di Indonesia, hingga kini Bali masih berada di atas angka nasional untuk pengeluaran turis asing per sekali kunjungan serta lama tinggal.

“Sejak tahun 2001 hinga 2007, pengeluaran wisatawan asing untuk sekali kunjungan di Bali masih di atas angka nasional. Untuk tahun 2007 misalnya, pengeluaran wisatawan asing untuk sekali kunjungan secara nasional US $ 970,98, sementara pengeluaran wisatawan asing di Bali untuk sekali kunjungan sebesar US $ 1126,25,” imbuh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan.

Kondisi serupa juga terlihat pada masa tinggal turis asing. Masa tinggal turis asing secara nasional tahun 2007 tercatat 9,02 hari, sementara masa tinggal wisatawan asing di Bali mencapai angka 10,60 hari.

“Lama tinggal wisatawan di beberapa daerah tujuan wisata dunia kini cenderung semakin pendek. Hal ini disebabkan transportasi yang semakin mudah. Manajemen interconnecting flight saat ini sudah semakin bagus. Seorang wisatawan bisa berpindah dari satu negara ke negara lainnya dengan cepat dan mudah,” ujarnya. (dev)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami