search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Parade Budaya Usai, Panggung Tetap Berdiri
Jumat, 5 September 2008, 15:14 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kendatipun pagelaran akbar memeriahkan HUT Kota Negara ke-113 bertajuk Parade Budaya Nusantara telah usai digelar pada Selasa (2/9) lalu, namun panggung kehormatan yang dibangun panitia penyelenggara di Simpang Empat depan kantor Bupati Jembrana masih tetap tegak berdiri. Jalan yang di hari-hari kerja sangat padat lalu lintas itu telah ditutup lebih dari 10 hari.

Pantauan Beritabali.com pada Jumat (5/9), panggung tersebut masih berdiri kokoh di ujung Jalan Surapati yang menghubungkan antara jalan lintas Denpasar-Gilimanuk dengan jalan menuju kompleks perkantoran Pemkab Jembrana. Hal ini sedikit mengganggu pengguna jalan yang akan ke kantor Bupati Jembrana maupun yang meninggalkan Kantor Bupati Jembrana, terutama dari dan menuju arah barat.



Beberapa pengguna jalan mengungkapkan mereka tidak mempermasalahkan kalau jalan tersebut ditutup sementara demi pelaksanaan Pawai Budaya Nusantara yang telah digelar Senin (1/9) lalu namun kalau acara sudah selesai seharusnya panggung tersebut segera dibersihkan.

"Acara kan sudah selesai 3 hari lalu, seharusnya panitia sudah membersihkannya sehingga pengguna jalan bisa kembali melintasi jalur tersebut seperti biasa," ujar pengguna jalan tersebut yang menolak menyebutkan namanya.



Kalau terus seperti ini, lanjutnya, akan sangat mengganggu pengguna jalan yang akan menuju maupun meninggalkan Kantor Bupati Jembrana, tersebut terutama yang datang dari dan menuju arah barat. "Saya yang rumahnya di barat Kantor Bupati mesti memutar dulu ke timur baru kemudian menuju jalan besar Denpasar-Gilimanuk. Memang tidak seberapa jauhnya tapi kalau lama-lama kan bisa menambah konsumsi BBM saya. Mana harga BBM lagi mahal," keluh lelaki yang mengaku warga Melaya ini.



Pengguna jalan lainnya juga menyoroti keberadaan panggung utama tersebut, terutama dari sisi kesiapan panitia. "Semestinya panitia sudah punya planning, kapan bangunan ini harus didirikan dan kapan mesti dibongkar. Sudah lebih dari 10 hari jalan tersebut ditutup mulai dari pendirian panggung dan entah sampai kapan bisa dilewati lagi. Ini sudah hari keempat dari penutupan acara, panggung itu belum juga dibongkar," tandas lelaki yang menolak namanya dionlinekan.

Dirinya mengharapkan panitia bisa segera membongkar panggung tersebut sehingga tidak mengganggu pengguna jalan juga demi kerapian kota Negara. "Saya harapkan panitia segera membongkar panggung tersebut agar tidak mengganggu pengguna jalan dan mengganggu keindahan kota," katanya lelaki yang mengaku asal Mendoyo. (dey)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami