search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dari Teknisi Mesin Hingga Pembalap Nasional
Jumat, 3 April 2009, 15:11 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ada yang menarik dari penangkapan 10 gerombolan pencurian sepeda motor (curanmor) yang ditangkap satuan reskrim Poltabes Denpasar. Walau tergolong pemain baru, mereka merupakan orang – orang yang punya skill dibidang masing-masing. Ada pembalap nasional, teknisi mesin hingga makelar jual beli.

Begitu hebatnya peran dari mereka masing-masing, membuat aparat kepolisian sulit membekuknya. Selain pintar menghilangkan barang bukti, para tersangka punya jalur tersendiri, untuk menjual spare-part sepeda motor yang telah di preteli.

Pretelen sepeda motor cenderung dijual kepada anak muda yang kerap trek-trekkan di jalan raya. Posisi tawar menawar harga jual ini dipencundangi oleh tersangka Tamam.

Lelaki asal Jember ini, sebenarnya otak pelaku dalam aksi pencurian kendaraan sepeda motor yang merebak dikawasan Denpasar dan sekitarnya.

Tersangka Tamam juga yang merekrut tersangka lainnya, untuk mencuri sepeda motor. Mereka adalah tersangka Komang Edy Lianto, Ali Poniman alias Ali, dan San Cairul. Padahal sebelumnya, para tersangka adalah pekerja dupa.

“Para tersangka lainnya dulunya pekerja dupa, diajak oleh tersangka Tamam,” bisik sumber.

Tersangka Tamam yang memiliki dua istri, satu di jalan Sidakarya Denpasar dan di Bualu (hamil), bisa dibilang pintar dalam soal otak-atik mesin. Maklum saja, mantan theknisi mesin ini, dulunya bekerja di disebuah bengkel sepeda motor. Dan sudah barang tentu hapal body spare-part sepeda motor yang layak dijual.

Bila bekerja sendirian, tak bakal mungkin bisa. Untuk itulah, tersangka Tamam mengajak mantan pembalap nasional, Alfin Adi Candra, pelajar, pemilik bengkel di kawasan Mahendradata Denpasar.

Tersangka Tamam mengajak tersangka Alfin bergabung, agar bisa menjual spare-part sepeda motor. Alfin sendiri, punya pergaulan luas dengan anak muda berandalan yang gemar trek-trekkan di jalan raya.

“Waktu kita tangkap tersangka Tamam, kita koordinasikan istrinya agar jangan bicara. Kalau dia (istri Tamam) bicara, sudah tentu tersangka Alfin cs kabur. Karena rumah Taman bersebelahan dengan bengkel Alfin,”ujar sumber.

Pun demikian, dalam sebuah kesempatan tersangka Tamam, juga mengajak tersangka Misnadi untuk bekerja sama, mempreteli sepeda motor curian.

Tersangka Misnadi yang punya bengkel Fuji Motor di Jalan Uluwatu I/106 Jimbaran Nusa Dua, manut-manut saja. Karena dia juga diuntungkan dari bisnis jahat itu.

Betapa tidak, bengkel miliknya hanya berkapasitas menampung sepeda motor curian dan membongkar spare-part motor. Hasil pretelen sepeda motor dijual di bengkelnya sendiri.

“Selain dijual dibengkel tersangka Misnadi, bongkaran sepeda motor juga dijual ditempatnya Alfin,”sebut sumber yang tak mau dionlinekan namanya.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami