search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Saling Sindir, Gebod Bacok Tetangganya
Senin, 20 April 2009, 13:49 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Tersinggung dengan perkataan menyindir yang membangunkan dendam lama, tah alias arit pun bicara. Itulah yang menimpa Ni Luh Kawiti (45). Tangan kiri ibu asal Dusun Bale Gede, Desa Datah, Abang bercucuran darah akibat ditebas tetangganya, Ariani alias Gebod (45) dengan sebilah Tah (arit besar).

Dari hasil penyelidikian sementara, pelaku tersinggung dengan perkataan korban yang dinilai menusuk perasaannya. Pahumas AKP Syamsul Hayat seijin Kapolres AKBP Amur Candra Juli Buana diminta keterangannya membenarkan kejadian tersebut.

"Pelaku telah diamankan dan kini sedang diperiksa intensif di Mapolsek Abang. Diduga, pemicunya dendam lama karena informasi warga, korban dengan pelaku pernah ada masalah sebelumnya," terang Pahumas.

Pertikaian kedua srikandi tua tersebut berawal dari aksi ucapan menyakitkan yang dinilai menyindir. Aksi sindir menyindir tersebut terjadi sekitar pukul 11..30. Ketika itu korban sedang berada ditengah tegalan miliknya sambil memetik buah pisang.

Kebetulan sekali, lokasi tegalan dengan rumah pelaku bersebelahan. Moment itulah yang digunakan oleh pelaku dengan mendatangi korban yang ketika itu sedang merapikan buah pisangnya untuk dibawa pulang.

Pelaku langsung mengeluarkan unek-unek perutnya yang terpendam tanpa sebab dengan kata-kata menyindir yang menyinggung korban. "Iba sakti, aeng gedenan gerak (kamu sakti, besar kepala)," ujar pelaku seperti ditirukan korban ketika melapor ke Mapolsek Abang.

Lantaran tersinggung berat, korbanpun tidak mau kalah dan mengeluarkan jawaban panas. “Nyen ngorahang icang gedenang gerak. Ibane ngomong sing karuan-karuan (Siapa bilang saya kayak begitu. Kamu yang ngomong tak karuan)," ujarnya.

Kontan saja, jawaban korban membuat pelaku naik darah. Perang urat saraf tidak terhindarkan. Kali ini tidak main-main dengan menggunakan tah dan langsung menebas tangan korban. Meskipun merasa dianiaya, korban yang nampaknya sadar hukum tidak memberikan perlawanan. Korban memilih melaporkannya ke Polsek Abang. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami