search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tolak Geothermal, Pilih yang Ramah Lingkungan
Senin, 1 Juni 2009, 21:32 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan tetap menolak pembangkitan listrik geothermal maupun sutet (saluran tegangan tinggi) di Bali.

Menurut orang nomor satu di Bali ini, idealnya pembangkit listrik yang perlu dibangun di Bali adalah yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatkan tenaga hydro (air), gas, power plan maupun bayu/angin.

“Yang jelas geothermal ditolak, juga program sutet yang direncanakan melewati areal Taman Nasional Bali Barat (TNBB),” ujar Mangku Pastika menjawab pers, di Denpasar
Timur, Senin (1/6).

Menurut Pastika, dari hasil kajian ilmiah, rencana program sutet yang melewati wilayah di Bali Barat bisa mengganggu kelestarian sumber daya alam. Namun untuk lebih memastikan sikapnya, perihal ini akan dibahas dengan DPRD Bali .

Seperti diketahui, usulan program Sutet ini sudah diusulkan dua kali oleh PLN Distribusi Bali, namun tetap ditolak. Sebaliknya, Mangku lebih memilih pembangkitan listrik yang ramah lingkungan, seperti memanfaatkan tenaga air (hydro), gas, bahkan power plan seperti yang diterapkan di Aceh, yang dibangun di laut.

“Jadi sebaiknya kita pilih yang ramah lingkungan, apalagi di Bali kan banyak sungai, air terjun dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan,” tegas Gubernur Pastika.

Mangku Pastika mengakui Bali memang butuh listrik yang cukup besar apalagi industri pariwisata berkembang pesat. Namun di sisi lain, perlu juga dipertimbangkan dalam


pembangunan pembangkit listrik, sehingga saling mendukung antara pemenuhan kebutuhan listrik dan tetap terjaganya alam sebagai pendukung kehidupan dan pariwisata. 

Reporter: bbn/sss



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami