Tolak Geothermal, Pilih yang Ramah Lingkungan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan tetap menolak pembangkitan listrik geothermal maupun sutet (saluran tegangan tinggi) di Bali.
Menurut orang nomor satu di Bali ini, idealnya pembangkit listrik yang perlu dibangun di Bali adalah yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatkan tenaga hydro (air), gas, power plan maupun bayu/angin.
“Yang jelas geothermal ditolak, juga program sutet yang direncanakan melewati areal Taman Nasional Bali Barat (TNBB),” ujar Mangku Pastika menjawab pers, di Denpasar
Timur, Senin (1/6).
Menurut Pastika, dari hasil kajian ilmiah, rencana program sutet yang melewati wilayah di Bali Barat bisa mengganggu kelestarian sumber daya alam. Namun untuk lebih memastikan sikapnya, perihal ini akan dibahas dengan DPRD Bali .
Seperti diketahui, usulan program Sutet ini sudah diusulkan dua kali oleh PLN Distribusi Bali, namun tetap ditolak. Sebaliknya, Mangku lebih memilih pembangkitan listrik yang ramah lingkungan, seperti memanfaatkan tenaga air (hydro), gas, bahkan power plan seperti yang diterapkan di Aceh, yang dibangun di laut.
“Jadi sebaiknya kita pilih yang ramah lingkungan, apalagi di Bali kan banyak sungai, air terjun dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan,” tegas Gubernur Pastika.
Mangku Pastika mengakui Bali memang butuh listrik yang cukup besar apalagi industri pariwisata berkembang pesat. Namun di sisi lain, perlu juga dipertimbangkan dalam
pembangunan pembangkit listrik, sehingga saling mendukung antara pemenuhan kebutuhan listrik dan tetap terjaganya alam sebagai pendukung kehidupan dan pariwisata.
Reporter: bbn/sss