search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pencinta Jalak Bali Usulkan Pipanisasi Air Masuk Hutan
Selasa, 17 November 2009, 16:24 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Asosiasi Pelestari Curik Bali atau Jalak Bali merekomendasikan kepada Departemen Kehutanan untuk membuat pipanisasi sejauh 17 kilometer di kawasan Hutan Taman Nasional Bali Barat.


Pipanisasi tersebut bertujuan untuk mengalirkan air bagi ketersediaan air di musim kering untuk burung jalak Bali yang ada di Alam.


Selain itu untuk membangun kawasan hijau bagi perbaikan habitat dan ketersediaan makanan bagi burung Jalak Bali di Alam.



Ketua Asosiasi Curik Bali Tony Samampaw pada keteranganya di Kuta, Selasa (17/11) menyatakan keterbatasan pakan dan kekeringan yang berkepanjangan di habitat aslinya menyebabkan jalak Bali bermigrasi masuk perkampungan dan ditangkap masyarakat. Apalagi kondisi habitat Jalak Bali di TNBB kini mengalami kerusakan.



”Karena pada saat migrasi dia mendekati pemukiman yang dicuri orang. Itulah sebabnya setiap dilepas sejak tahun 70 , itu kan sudah dilepas lebih dari 200 ekor burung selalu hilang,” jelas Tony.

Tony Samampaw menyebutkan harga satu ekor burung Jalak Bali kini hanya mencapai Rp 7 juta per ekor. Sebelumnya harga Jalak Bali dapat mencapai Rp 50 juta rupiah.


Tony Samampaw menambahkan jumlah populasi Jalak Bali hasil penangkaran diluar habitat aslinya dapat mencapai 700-900 ekor. Sedangkan jumlah di alam di habitat aslinya hanya mencapai sekitar 80 ekor. (mlt)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami