search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kondisi SDN 5 Les Memprihatinkan
Selasa, 22 Desember 2009, 00:01 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kondisi sekolah di Dusun Butiyang, Desa Les Kecamatan Tejakula, Buleleng sangat memprihatinkan. Hanya berbekal semangat anak-anak yang menimba ilmu di sekolah jauh tersebut tetap melakukan proses belajar mengajar di kelas yang berdinding gedek (anyaman bambu) dan klangsah (anyaman daun kelapa). Selain itu sebagian anak juga terpaksa memanfaatkan teras Kantor Kepala Dusun untuk belajar.

Kondisi tersebut terpantau dalam sepekan terakhir di Dusun Butiyang Desa Les yang ditempuh dengan berjalan kaki arah selatan Desa Les Kecamatan Tejakula. Sekitar 100 anak-anak terpaksa belajar di ruang kelas yang dibangun seadanya.

Anak-anak yang belajar di Dusun Butiyang itu adalah anak-anak yang berstatus sebagai siswa kelas jauh yang menjadi bagian dari SD Negeri 5 Les. Gedung utama SD Negeri 5 Les itu sendiri berada di wilayah di kawasan pemukiman Desa Les bagian bawah. Kelas jauh itu dibangun karena dulu anak-anak di Dusun Butiyang merasa kesulitan bersekolah ke SD yang jaraknya sangat jauh dari dusun tersebut. Untuk bersekolah di SDN 5 Les misalnya, anak-anak harus menempuh jurang dan perbukitan sepanjang 3,5 kilometer dengan waktu tempuh lebih dari empat jam, papar Kepala Desa Les Nengah Alus, Senin (21/12).



Sejak dibangun beberapa tahun lalu, ruang kelas beratap seng itu tidak memiliki dinding, sehingga orang desa yang lalu-lalang di sekitar kelas bisa melihat dengan jelas anak-anak yang duduk berderet di atas bangku yang juga tampak reot.

untuk menutupi ruang kelas, sejumlah tokoh desa berinisiatif mengurung kelas tersebut dengan gedek dan klangsah, sehingga proses belajar mengajar dapat dilakukan, ujar Alus.

Selain sudah mengalami kerusakan, jumlah ruang kelas yang digunakan anak-anak untuk belajar juga masih kurang dan terpaksa meminjam teras depan kantor kepala dusun untuk digunakan sebagai ruang kelas. 

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami