search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hardys Siapkan Rp 50 Juta untuk Tangkap Perampok
Rabu, 11 Agustus 2010, 05:42 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemilik supermarket Hardys bersedia memberikan Rp 50 juta kepada polisi apabila berhasil menangkap dua perampok yang beraksi di kantor Pegadaian dilantai dasar supermarket Hardys Jalan Ngurah Rai Singaraja, pada Senin kemarin.

Demikian ditegaskan, Gede Agus Hardyawan, selaku pemilik Hardys. Dia mengaku merasa kecolongan atas perampokan sadis itu sehingga menyebabkan salah seorang pegawai Pegadaian mengalami luka parah di bagian kepala.

Menurut Gede Agus Hardyawan, secara umum pihaknya telah memasang 16 CCTV di areal supermarket. Namun, CCTV yang terpasang dipintu masuk tidak menggunakan sistem rekam, sehingga pihaknya tidak bisa melihat jelas wajah dua perampok.CCTV yang dipasang di depan pintu masuk, tidak bisa menggunakan system record, hanya bisa melakukan pemantauan secara langsung, tegasnya, pada Selasa (10/08). 

Menyoal pengamanan yang dilakukan, Gede Agus mengatakan, supermarket Hardys telah menyediakan 8 security di sejumlah tempat. Ada yang berjaga dipintu masuk dan areal parkir.Tapi untuk pengamanan di Kantor Pegadaian, kita tidak menempatkan security. Karena dalam perjanjian sewa menyewa tempat, tidak tertuang dalam pasal, tegasnya.

Gede Agus menduga, perampok orang yang professional dan menggunakan alat peredam. Sebab, dari informasi security, ada seorang pria yang melaporkan terjadinya perampokan di dalam kantor pengadaian.

Ada seorang pria mendatangi satpam dan melaporkan melihat darah di kantor pegadaian, jelasnya.Security bergegas melihat isi kantor Pegadaian dan melihat Mirza Resti Nirmala, karyawati Pegadaian, terkapar di lantai berlumuran darah di bagian kepala. Anehnya, saat security kembali ke pos, dia tidak melihat pria misterius tersebut.

" Pria yang melaporkan kejadian itu menghilang, ada kecurigaan dia pelakunya, terangnya.Informasi lainnya, Gede Agus mengatakan, sebelum beraksi, ada seorang pria yang yang mirip dengan pelapor tadi menanyakan lokasi dimana kantor Pegadaian, sambil menunjukkan BPKB.Semua informasi yang kita dapat kita sampaikan ke polisi, jelasnya.

Saat ditanya, apakah karyawan maupun pengunjung mendengar suara tembakan? Gede Agus menduga pelakunya
menggunakan alat peredam dan menembak korbannya dari jarak dekat.Pasalnya, dari kesaksian salah karyawan toko di sebelah kantor Pegadaian, dia hanya mendengar suara seperti ketukan plafon.Cuma terdengar suara tek..tek, dua kali. Paling tidak perampok menggunakan alat peredam dan menembak korbanya dari jarak dekat, urainya.

Disinggung bagaimana bisa senjata api masuk kedalam supermarket yang telah dilindungi alat metal detector? Gede Agus mengatakan, alat metal detector hanya digunakan untuk mengecek barang dan orang yang dicurigai. Misalnya, apabila ada pengunjung masuk membawa tas dan memakai jaket tebal.Alat metal detector yang kami punya mengecek bawan tas ransel dan jaket tebal. Pengecekan badan juga, tapi bagi orang yang dicurigai saja. Kalau di daerah, dicek terus, mereka bisa marah, dikira teroris. Sehingga alat metal detector khusus mengecek orang orang yang dicurigai saja, bebernya.

 

Di sisi lain, Gede Agus mendukung langkah kepolisian untuk menangkap pelaku perampokan. Pihaknya menyediakan uang tunai Rp 50 juta kepada polisi yang berhasil menangkap pelakunya."Kami sudah menyiapkan uang Rp 50 juta kepada polisi kalau berhasil menangkap pelakunya. Sebagai uang operasional, tegasnya.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami