search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Denbar Dihantui Masalah Sampah dan Kependudukan
Jumat, 8 Oktober 2010, 17:57 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kecamatan Denpasar Barat dihantui masalah sampah dan kenpendudukan. Kedua permasalahan tersebut harus segera ditangani secara serius dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Demikian disampaikan Camat Denpasar Barat I.B. Alit Wiradana saat memimpin langsung Jumat Bersih di Br. Pagutan Desa Padangsambian Kaja, Jumat (8/10).


Jumat bersih di Br. Pagutan tersebut melibatkan Kepala Desa Padangsambian Kaja, I Made Gede Wijaya, tokoh masyarakat dan LSM.

Alit Wiradana mengakui masih banyak TPS (tempat pembuangan sampah) liar di wilayah Kecamatan Denpasar Barat akibat dari kurang sadarnya masyarakat untuk turut menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah sembarangan.

Yang terpenting sekarang ini bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih, ujar Wiradana.

Untuk itu gerakan kebersihan tiap banjar terus akan berlangsung bukan pada hari Jumat saja namun juga hari Sabtu dan Minggu. Mengubah perilaku masyarakat untuk membiasakan hidup bersih menurut Wiradana memerlukan proses yang cukup lama.

Wiradana mengaku tetap melaksanakan kebijakan Camat sebelumnya Made Mudra dengan memberikan dana motivasi pada masyarakat yang bisa menangkap pembuang sampah sembarangan.



Dalam kesempatan tersebut Wiradana juga menambahkan wilayah Denpasar Barat yang luas menyebabkan banyaknya penduduk pendatang yang tinggal di wilayahnya.

Tingginya penduduk pendatang menjadi salah satu penyebab permasalah sampah. Untuk itu pihaknya dengan Lurah/Desa dan lingkungan diwilayah Denbar terus melakukan penertiban terhadap penduduk pendatang.

Saya harapkan masyarakat lebih selektif dalam menerima penduduk pendatang. Kita tidak menolak penduduk pendatang namun penduduk pendatang harus memenuhi administrasi kependudukan dan peduli terhadapat kebersihan lingkunga,harap Wiradana.

Terkait dengan adanya Tempat Pembbuangan Sampah (TPS) di wilayahnya Kepala Desa Padangsambian KajaI Made Gede Wijaya mengaku terus melakukan gerakan kebersihan di banjar dan mensosialisasikannya.

Memang sulit mengawasi TPS liar karena yang membuang sampah bukan wilayah tersebut namun dari daerah lain seperti di Jl. Kebo Iwa wilayah Br. Pagutan, ujar Wijaya.

Pihaknya mengaku terus mendukung program Pemerintah Kota Denpasar menciptakan Denpasar bersih dan hijau salah satunya dengan memagari TPS liar dengan bambu sehingga tidak membuang sampah pada tempat tersebut.

Untuk masalah penduduk pendatang pihanya terus melakukan penertiban seperti yang dilaksanakan di Br. Robokan dan Br. Tegeh Sari.

Dari penertiban penduduk di dua banjar tersebut telah menjaring 236 penduduk tanpa KIPEM. Dari jumlah penduduk yang terjaring menurut Wijaya semuanya telah mengurus KIPEM.

Kita harapkan masyarakat turut melakukan pengawasan terhadap penduduk pendatang, sehingga penduduknya diwilayahnya tertib administrasi, harapnya. (ctg)


 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami