Bukan Rem Blong, Tapi Human Eror
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Aparat kepolisian Sat Lantas Poltabes Denpasar mendatangkan theknisi dari ATPM Nissan selaku pemegang merek Hino dan petugas Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Denpasar, untuk mencari penyebab terjadinya tabrakan truk pengangkut kapur di Jalan Uluwatu kilometer 19 Jimbaran, Kuta Selatan. Dugaan kuat tabrakan tersebut akibat human eror.
“Bukan karena rem blong tapi karena kepanikan supir itu sendiri, apalagi factor masalah usia,” jelas salah seorang teknisi yang dimintai keteranganya, pada Kamis (14/10).
Teknisi yang diketuai Gede Subawa itu mengatakan, ada beberapa factor penyebab terjadinya tabrakan. Namun, untuk kasus ini, dugaan penyebab tabrakan karena rem blong, sangatlah diragukan. Pasalnya, bila seorang supir, apalagi supir truk pengangkut kapur, sedianya akan mengecek kondisi truk sebelum berangkat.
“Rem blong ?? Rasanya tidak mungkin, itu salah kaprah, saya sudah pengalaman masalah ini. Seorang supir akan mengecek kondisi truk sebelum bekerja. Diyakini kuat ini masalah kepanikan supir saja,” ujarnya pede.
Diterangkannya, kemungkinan besar, si supir panik saat menabrak sesuatu dan kemudian menabrak tiga unit sepeda motor didepannya. Lantaran kondisi jalan menurun, kepanikan itu masih terlihat dan tidak bisa dicegah. Hingga pada akhirnya menabrak apa saja yang ada didepannya, tanpa bisa terhindari.
“Kalau ngantuk tidak mungkin. Pasti sadar kalau sudah ada kejadian didepan mata. Tapi kepanikan tetap saja bisa terlihat. Kondisi rem bagus tidak ada kerusakan, peyangganya juga,” jelasnya didampingi petugas Labfor dilokasi pengecekan.
Theknisi yang rambutnya ubanan itu mengatakan, dari pengecekan yang dilakukan didalam mobil, mereka menemukan sebuah sandal warna hitam milik supir. Sandal itu ditemukan persis di bawah pedal gas yang masih tertekan. Perihal ini semakin menguatkan bahwa supir panic dan menginjak pedal gas sekuat tenaga.
“Kecepatan truk diperkirakan 30 kilometer perjam, ini sudah sangat kencang apalagi jalanannya menurun dan membawa beban kapur. Bisa menghantam apa saja yang ada didepannya” timpal Gede Subawa.
Dilokasi pengecekan, Kasatlantas Poltabes Denpasar AKP Bima Arya Viyasa SiK mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memanggil pihak theknisi Nisan dan Labfor untuk mengetahui penyebab tabrakan. Namun dia menguatkan bahwa diduga tabrakan tersebut akibat human eror. Sebab, dari hasil penyelidikan theknisi, tidak ada kerusakan, baik oli rem dan tangki angin.
“Tunggu saja hasilnya, tapi indikasi human eror semakin menguat. Masih diteliti theknisi Nisan dan Labfor,” tegasnya. (Spy)
Reporter: bbn/sin